umrah expo

Gus Fawait: Kekuatan Negara Ada di Pangan, Jember Harus Kembali Jadi Lumbung Padi

Gus Fawait: Kekuatan Negara Ada di Pangan, Jember Harus Kembali Jadi Lumbung Padi

Bupati Jember Gus Fawait saat mengajak para petani menjadikan Jember kembali sebagai lumbung pangan.--

JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID – Bupati Jember Gus Fawait menegaskan komitmennya menjadikan sektor pertanian sebagai fondasi utama kebangkitan ekonomi daerah. Dalam kegiatan Guse Menyapa di Kecamatan Sukowono, ia menyerukan agar Jember kembali menjadi lumbung pangan Jawa Timur, bahkan Indonesia, Senin 10 November 2025.

Acara bertema “Mewujudkan Petani Produktif dan Kreatif Menuju Jember Bangkit dan Petani Makmur” itu berlangsung di Aula Pondok Pesantren Maqna’ul Ulum dan dihadiri para tokoh tani setempat.


Mini Kidi--

Dalam kesempatan tersebut, Gus Fawait menegaskan pandangan bahwa kekuatan sebuah negara di masa depan tidak lagi ditentukan oleh besarnya persenjataan, melainkan oleh kedaulatan pangannya.

“Negara yang kuat bukan hanya negara yang memiliki persenjataan hebat, tetapi negara yang mampu menguasai sektor pangan,” ujar Gus Fawait menekankan arah kekuatan bangsa 10 hingga 20 tahun mendatang.

BACA JUGA:Wujud Kebinekaan, Pemkab Jember Beri Honor Pengajar Kristiani Setara Guru Ngaji

Bupati yang dikenal dekat dengan petani ini juga menyampaikan perhatian khusus Presiden RI H. Prabowo Subianto terhadap sektor pertanian. Ia menegaskan ketahanan pangan adalah kunci bagi kemandirian dan stabilitas nasional.

“Bapak Presiden Prabowo memberi perhatian besar terhadap pertanian. Beliau menilai, bangsa yang makmur adalah bangsa yang petaninya sejahtera. Dan Jember harus kembali menjadi lumbung pangan Jawa Timur, bahkan Indonesia,” tegasnya.

BACA JUGA:Zainollah Terpilih Jadi Ketua Baru PMI Jember, Pemkab Siap Sinergi

Gus Fawait mengenang masa keemasan Jember 15 tahun silam sebagai daerah dengan produktivitas pangan tertinggi. Ia menyayangkan posisi Jember yang kini merosot ke peringkat keempat, tertinggal dari Lamongan dan Ngawi.

Untuk mengembalikan kejayaan itu, pemerintahannya berkomitmen memperjuangkan alokasi anggaran terbesar bagi sektor pertanian dalam empat dekade terakhir. Dukungan dari pemerintah pusat dan daerah terus digelontorkan untuk memperbaiki infrastruktur, memperluas akses pupuk bersubsidi, serta membuka pasar hasil tani lokal.

“Alhamdulillah, tahun 2025–2026 menjadi masa dengan anggaran pertanian terbesar dalam 40 tahun terakhir. Bahkan harga pupuk subsidi hari ini turun ke titik terendah dalam sejarah Republik Indonesia, sebuah kabar baik bagi petani kita,” tuturnya.

BACA JUGA:Sinergi Pemkab Jember dan BP2MI, Layanan Terpadu untuk Pekerja Migran Resmi Dibuka

Ia menegaskan arah pembangunan Jember berpijak pada kebutuhan nyata petani di lapangan, bukan sekadar program di atas kertas.

“Kita ingin Jember kembali menjadi kebanggaan. Kita ingin pertanian kita berjaya lagi. Tapi semua itu hanya bisa terwujud kalau kita bergerak bersama pemerintah, masyarakat, dan para petani sebagai ujung tombaknya,” pungkasnya.

Sumber:

Berita Terkait