Tangis Duka Iringi Pemakaman Santri Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny di Wonorejo Pasuruan
Ratusan warga mengantar jenazah korban Ponpes Al Khoziny ke pemakaman--
PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID - Suasana duka mendalam menyelimuti proses pemakaman Muhammad Ghiffari Chasbi (15). Santri yang menjadi salah satu korban tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Ratusan warga memadati pemakaman Ghiffari, yang merupakan warga asli Desa Tamansari Kecamatan Wonorejo Kabupaten PASURUAN, pada Jumat 10 Oktober 2025 siang.
Santri yang dikenal rajin mengaji ini dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat setelah jenazah disalatkan di Masjid Darul Aman Al Mansyuriah sekitar pukul 10.00 WIB.
BACA JUGA:Kapolsek Sedati Ikuti Pemakaman Santri Ponpes Al Khoziny di Desa Pulungan

Mini Kidi--
Jenazah Ghiffari datang di rumah duka pada Kamis 9 Oktober 2025, malam sekira pukul 21.20 WIB. Di rumah duka itu disambut ratusan warga yang menggelar pembacaan Yasin dan tahlil bersama.
Puncak duka terjadi saat prosesi pemakaman. Dimana tangis haru keluarga, kerabat, dan warga pecah mengiringi kepergian remaja santun tersebut menuju peristirahatan terakhirnya.
BACA JUGA:Kasus Tragedi Maut Ponpes Al Khoziny Naik Penyidikan, Polda Jatim Belum Tetapkan Tersangka
Kepala Desa Tamansari, Mustain Romli membenarkan, Ghiffari telah dimakamkan di TPU setempat. Ia juga menyampaikan kesaksian warga tentang almarhum.
“Korban ini dikenal baik, sopan, dan rajin mengaji. Banyak warga dan teman-temannya merasa kehilangan,” ujar Mustain Romli.
Mustain menambahkan, kedua orang tua korban saat ini masih dalam kondisi syok akibat peristiwa tragis yang merenggut nyawa putra mereka.
BACA JUGA:Gagal Konstruksi Saat Pengecoran Jadi Dugaan Penyebab Ambruknya Ponpes Al Khoziny
Muhammad Ghiffari Chasbi dipastikan menjadi salah satu santri yang meninggal dunia dalam insiden tragis ambruknya bangunan di lingkungan Ponpes Al Khoziny, Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo pada Senin 29 September 2025 lalu.
Peristiwa nahas tersebut merenggut puluhan nyawa santri yang sedang beraktivitas atau Salat di lantai bawah.
Prosesi pemakaman berlangsung khidmat. Untaian doa dan air mata mengiringi kepergian santri muda tersebut.
Sumber:



