umrah expo

Jelang Ujian, Kursi Perangkat Desa di Lamongan Diduga Bertarif Rp 250 Juta

Jelang Ujian, Kursi Perangkat Desa di Lamongan Diduga Bertarif Rp 250 Juta

Tahapan sosialisasi pembentukan dan pelantikan panitia.-Syaiful Anam-

LAMONGAN, MEMORANDUM.CO.ID - Suasana menjelang ujian pengisian perangkat desa (Perades) di Desa Sidomulyo, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, kian memanas. 

BACA JUGA:Ujian Perangkat Desa di Lamongan Jadi Sorotan, Istri Sekcam Lulus dengan Nilai 458

Empat hari menjelang tes yang dijadwalkan pada Kamis, 18 September 2025, isu dugaan jual beli jabatan dengan tarif fantastis berembus kencang dan menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.


Mini Kidi--

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa setiap calon yang ingin mengamankan satu kursi jabatan perangkat desa harus menyiapkan dana sebesar Rp 250 juta. 

Akibatnya, sejumlah pendaftar yang dinilai memiliki kualitas mumpuni terpaksa mengurungkan niatnya karena tidak sanggup memenuhi "mahar" tersebut.

BACA JUGA:Oknum Perangkat Desa di Lamongan Digerebek Bersama Janda, Kini Harus Menanggung Risiko

"Adanya biaya yang harus dibayar ini juga membuka peluang bagi mereka yang mungkin secara kualitas biasa saja, asal bisa membayar, maka ada peluang lolos sebagai perangkat desa," ungkap salah seorang warga setempat, Minggu 14 September 2025.

Menurutnya, meski belum ada bukti konkret, praktik tarif dalam pengisian jabatan perangkat desa sudah menjadi rahasia umum. 

BACA JUGA:Kualitas Dipertanyakan, BKProv Sidomulyo Lamongan Rp 300 Juta Diduga Dipihaketigakan

"Ya percaya, meski banyak orang bilang itu hoaks, tapi soal pengisian perangkat ada tarif itu sudah tidak menjadi rahasia lagi bagi masyarakat," tambahnya.

Keresahan publik tidak hanya berhenti pada isu jual beli jabatan. Proses pembentukan panitia seleksi juga dinilai janggal. 

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sidomulyo, Masnun, mengaku tidak pernah menerima konfirmasi resmi terkait hasil rapat pembentukan panitia. 

Ia hanya mengetahui bahwa posisi ketua panitia diisi oleh seorang perangkat desa aktif, Mashud (kaur umum), dan sekretaris panitia dijabat oleh Siswanto (sekretaris desa).

Sumber:

Berita Terkait