umrah expo

Komisi III DPRD Gresik Desak Pembangunan Tanggul dan Normalisasi Kali Lamong untuk Cegah Banjir

Komisi III DPRD Gresik Desak Pembangunan Tanggul dan Normalisasi Kali Lamong untuk Cegah Banjir

Banjir Kali Lamong di Gresik Selatan.-Achmad Willy Alva Reza-

GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Banjir luapan Kali Lamong yang pekan lalu menerjang tiga kecamatan di wilayah Gresik Selatan menuai sorotan banyak pihak. Pasalnya, banjir menjadi bencana yang terus menerus melanda kawasan Gresik.

BACA JUGA:Banyak Motor Mogok Imbas Banjir di Morowudi, Siswa SMK YPI 1 Darussalam Cerme Beri Layanan Servis Gratis 

Bahkan, sungai tersebut telah dua kali meluap ke pemukiman warga sejak awal 2025. Para petani yang sawahnya tergenang pun harus mengalami kerugian akibat puso atau gagal panen.


Mini Kidi-- 

Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi pun menyatakan desakan terhadap pemerintah pusat untuk segera menangani persoalan banjir luapan Kali Lamong.

BACA JUGA:Banjir Gresik Berangsur Surut, BPBD Minta Warga Tetap Waspada 

Ia menjelaskan, hal tersebut tak bisa diselesaikan secara mandiri oleh pemerintah kabupaten. Diperlukan tindakan dari Pemerintah Provinsi Jatim dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk menangani problem tersebut.

Pihaknya mendorong pemprov dan BBWS agar melakukan pembangunan tanggul di sepanjang aliran Kali Lamong. Khususnya di wilayah Gresik yang langganan terdampak luapan.

BACA JUGA:Tinjau Banjir Kali Lamong di Benjeng Gresik, Sekda Jatim: Persoalannya di Krisis Iklim 

“Kita kebagian 56 kilometer dari panjang Kali Lamong yang melintas di Gresik. Harus ada pembangunan tanggul. Tapi kita cuma bisa membebaskan lahan dan menyiapkan kolam retensi. Sedangkan untuk melakukan normalisasi itu pun harus ada ijin dari BBWS,” ujar Hamdi, Senin 16 Juni 2025.

Dirinya memandang, banjir Kali Lamong disebabkan oleh berbagai faktor. Di antaranya yakni berkurangnya hutan di hulu sungai dan maraknya pembangunan pabrik yang membuat area resapan air berkurang.

BACA JUGA:Terobos Banjir di Jalan Raya Ngablak Benjeng, Petugas Dishub Gresik Terseret Arus Saat Berangkat Kerja 

“Akhirnya airnya meluap di Kali Lamong,” ucapnya.

Oleh karenanya, pihaknya meminta pemkab untuk membentuk program pembuatan kolam retensi di wilayah Kecamatan Kedamean dan Balongpanggang. Untuk mengurangi dampak luapan ke permukiman.

BACA JUGA:Banjir Luapan Kali Lamong di Gresik Selatan Meluas, 10 Desa di Benjeng Terdampak 

“Tapi itu baru bisa dilakukan tahun depan. Pembebasan lahannya tahun ini. Dan saya yakin kalau tidak ada langkah cepat, tahun depan Gresik akan semakin parah banjir Kali Lamong ini,” tuturnya.

“Kalau itu kita lakukan, ke depan Insyaallah Gresik akan bebas banjir,” tandasnya.

BACA JUGA:Luapan Air Kali Lamong Terjang Balongpanggang, BPBD Gresik Minta Warga Cerme dan Benjeng Siaga Banjir Kiriman 

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Adhy Karyono juga menyebut bahwa pemprov bersama BBWS berencana membangun tanggul sementara untuk mengurangi banjir di Kali Lamong.

“Begitu surut ini nanti akan kita buatkan tanggul sementara yang semi permanen, itu nanti akan membantu ketika ada luapan air agar tidak masuk ke kawasan pemukiman,”

BACA JUGA:Dewan Soroti Mitigasi Banjir Bengawan Solo, Ketua DPRD Gresik: Mitigasi Belum Optimal 

Selain itu, pemprov juga berencana mendirikan tanggul parapet dan kolam retensi di sepanjang aliran Kali Lamong di Gresik.

“Rencana kita adalah kerjasama dengan BBWS untuk pembuatan parapet. Tapi masih dalam perencanaan karena memang perlu waktu untuk pembebasan lahan,” terangnya.

BACA JUGA:Banjir Bengawan Solo Rendam Ratusan Rumah di Gresik: Ternak Dievakuasi, Warga Enggan Mengungsi 

“Kami juga berencana membuat kolam retensi di sejumlah titik untuk bisa mengurangi debit air yang masuk ke kawasan pertanian dan pemukiman. Jadi nanti airnya akan masuk ke kolam retensi,” tandasnya. (rez)

Sumber: