umrah expo

Dewan Soroti Mitigasi Banjir Bengawan Solo, Ketua DPRD Gresik: Mitigasi Belum Optimal

Dewan Soroti Mitigasi Banjir Bengawan Solo, Ketua DPRD Gresik: Mitigasi Belum Optimal

Banjir Bengawan Solo di Dusun Karangpoh, Desa/Kecamatan Bungah, Gresik.-Achmad Willy Alva Reza-

GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo yang beberapa waktu lalu menimpa sejumlah desa di Kecamatan Bungah, Dukun, dan Manyar, meninggalkan sejumlah catatan terkait sistem mitigasi bencana di Gresik.

BACA JUGA:Banjir Bengawan Solo Rendam Ratusan Rumah di Gresik: Ternak Dievakuasi, Warga Enggan Mengungsi 

Ketua DPRD Gresik Syahrul Munir menyoroti kurangnya informasi kepada masyarakat terkait status banjir di Bengawan Solo. Ia menilai, mitigasi kebencanaan yang ada saat ini masih belum optimal.


Mini Kidi-- 

Warga belum sepenuhnya siap saat menghadapi situasi banjir pekan lalu. Banyak warga dan petani kebingungan saat air mulai memasuki area sawah atau rumah mereka. Bahkan, terdapat peternak yang nyaris kehilangan puluhan kambingnya.

BACA JUGA:Sawah dan Puluhan Rumah Warga Bungah Gresik Terdampak Banjir Bengawan Solo 

“Mitigasi belum optimal, masyarakat kaget ketika sungai meluap. Seharusnya status kesiagaan sudah diketahui lebih dulu,” ujar Syahrul melalui keterangan tertulis.

BACA JUGA:Langganan Banjir Setiap Bulan, Warga Kalingapuri Gresik: Lemari Sampai Rusak! 

Meski air menggenangi ratusan rumah, petani tetap menjadi pihak yang paling terdampak banjir Bengawan Solo. Menurut data BPBD Gresik, terdapat puluhan hektare sawah yang tergenang air dan terancam gagal panen.

BACA JUGA:Aspal Bolong dan Langganan Banjir, Jalan Raya Pasar Dukun Perlu Perbaikan 

Hal ini pun kian menjadi perhatian oleh para pemangku kebijakan daerah. Syahrul menyebut, diperlukan edukasi oleh Dinas Pertanian terhadap para petani di wilayah rawan banjir.

BACA JUGA:Puluhan Hektare Sawah di Gresik Gagal Panen Akibat Banjir, Dispertan Siapkan Bantuan untuk Petani

Sebab, masih banyak petani yang belum mendaftarkan diri dalam program asuransi. Sehingga mereka sulit mengajukan ganti rugi apabila menderita gagal panen akibat banjir.

“Karena rata-rata tidak mengikuti program asuransi, maka Dinas Pertanian mohon memikirkan bantuan bibit padi untuk petani terdampak,” tuturnya.

BACA JUGA:Percepat Penanganan Banjir Kali Lamong, Pemkab Gresik Bersinergi dengan Pemprov dan DPRD Jatim 

Beruntung, kekompakan para petani dalam membuat tanggul darurat berhasil mencegah dampak banjir semakin meluas. Meski gagal panen tetap terjadi, tetapi kerugian mereka dapat diminimalisir.

“Masyarakat yang langganan bencana seharusnya juga diberi bantuan perahu dan tenda darurat. Agar bisa dipakai jika sewaktu-waktu banjir datang,” ujarnya.

BACA JUGA:Aksi Peduli Baznas Gresik Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak Banjir di Desa Bungah 

Sebagai solusi jangka panjang, DPRD Gresik pun mendorong pengusulan ulang terkait pembangunan tanggul di wilayah yang rawan terdampak banjir Bengawan Solo.

Memang, pembangunan tanggul sebelumnya telah diusulkan, akan tetapi pembangunannya belum kunjung dijalankan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

BACA JUGA:Banjir Gresik Berangsur Surut, Ribuan Rumah di Driyorejo Masih Terdampak 

“Perlu diusulkan ulang ke BBWS, agar segera ada pembangunan tanggul untuk banjir bertahun-tahun di lokasi tersebut,” tandasnya. (rez)

Sumber: