Banjir Bengawan Solo Rendam Ratusan Rumah di Gresik: Ternak Dievakuasi, Warga Enggan Mengungsi
Para remaja bermain air yang menggenangi jalan lingkungan. --
GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Ratusan rumah warga di tiga kecamatan wilayah Kabupaten GRESIK dikepung banjir Bengawan Solo. Debit air yang terus meninggi juga menenggelamkan sawah dan tambak warga, Kamis 22 Mei 2025.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, Driatmiko Herlambang mengatakan, sekitar 300 rumah tergenang sejak Minggu. Air yang meluap juga telah melumpuhkan akses jalan lingkungan di desa yang terdampak.
BACA JUGA:Sawah dan Puluhan Rumah Warga Bungah Gresik Terdampak Banjir Bengawan Solo

Mini Kidi--
“Kecamatan yang terdampak adalah Bungah, Dukun, dan Manyar. Bungah jadi terdampak yang paling parah. Di Desa Bungah 165 rumah warga tergenang,” kata Miko.
Meski sempat terdapat tren penurunan air, warga diminta tetap waspada. Termasuk melakukan evakuasi hewan ternak, agar tidak mati atau hanyut terbawa arus.
Seperti yang dialami Ali Fauzi, warga Dusun Karangpoh, Desa Bungah. Peternak setempat itu nyaris kehilangan puluhan kambingnya. Ia menyebut, banjir kali ini berbeda dengan yang terjadi sebelumnya. Air meluap ke pemukiman tanpa peringatan.
BACA JUGA:Langganan Banjir Setiap Bulan, Warga Kalingapuri Gresik: Lemari Sampai Rusak!
“Biasanya ada peringatan tingginya akan sekian atau berapa senti, tapi ini banjirnya langsung datang begitu saja,” ceritanya.
Fauzi menyebut, banjir yang tiba-tiba datang membuatnya harus bergegas mengevakuasi 20 kambing yang kandangnya berada di dekat Bengawan Solo. Proses pemindahan ternak itu dibantu menggunakan perahu karet milik BPBD Gresik.
“Alhamdulillah, semua kambing saya selamat. Sudah saya pindah ke tempat yang aman,” tuturnya.
BACA JUGA:Aspal Bolong dan Langganan Banjir, Jalan Raya Pasar Dukun Perlu Perbaikan
Di sisi lain, meski air telah masuk pemukiman, seluruh warga memilih tetap tinggal di rumah masing-masing. Hal itu lantaran khawatir barang berharga mereka hilang jika rumah ditinggalkan.
“Saya tetap di rumah agar bisa memantau ketinggian airnya sudah seberapa. Sekalian menjaga biar tidak kehilangan barang berharga,” ujar Ghozali, warga Karangpoh yang rumahnya tergenang setinggi lutut orang dewasa.
Sumber:

