Bursa Ketua DPC PDIP Surabaya Memanas, Adi Sutarwijono Dapat Dukungan Mayoritas PAC
Adi Sutarwijono (kiri), Eri Irawan (tengah), dan Armuji (kanan). Tiga kandidat ini mendapat dukungan terbanyak dalam penjaringan dari 31 PAC PDIP Surabaya.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Peta persaingan menuju kursi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya mulai terlihat jelas.
Tiga nama kandidat utama, Adi Sutarwijono, Eri Irawan, dan Armuji, berhasil mengamankan dukungan signifikan dari Pengurus Anak Cabang (PAC) dalam tahap awal penjaringan.

Mini Kidi--
Adi Sutarwijono sementara memimpin perolehan dukungan, namun dibayangi ketat oleh dua pesaingnya.
Proses penjaringan internal ini digelar untuk mencari figur pemimpin definitif yang akan menggantikan Plt Ketua DPC PDIP Surabaya, Yordan M. Batara Goa.
BACA JUGA:Peringati Kudatuli 1996, DPC PDIP Surabaya Ajak Kader Resapi Perjuangan dan Santuni Divisi Becak
Sesuai mekanisme partai, usulan nama calon ketua dijaring dari 31 PAC di tingkat kecamatan, di mana setiap PAC berhak mengajukan hingga tiga nama.
Berdasarkan data usulan dari 31 PAC kecamatan yang diterima Memorandum, Selasa 2 September 2025, Adi Sutarwijono yang kini menjabat Ketua DPRD Kota Surabaya, kokoh di puncak dengan dukungan 20 suara. Namun, posisinya belum aman.
Politikus muda yang juga menjabat Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan, menempel ketat di urutan kedua dengan 16 suara.
BACA JUGA:Gagal Bakar Diri di Kantor DPC PDIP Surabaya, Ahmad Hidayat Jalani Pemeriksaan di Polsek Wonokromo
Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, secara mengejutkan muncul sebagai kandidat kuat dengan raihan 15 suara, menunjukkan pengaruhnya sebagai tokoh senior yang merakyat masih sangat diperhitungkan.
Selain tiga besar, sejumlah kader senior lainnya turut meramaikan bursa, antara lain Budi Leksono dan Syaifuddin Zuhri yang sama-sama mengoleksi 7 suara, diikuti Purwadi dan Yordan M. Batara Goa dengan 4 suara, Anas Karno 3 suara. Figur lain yang hanya mengoleksi 1–2 suara antara lain Jagad Hari Seno, Sukadar, Khusnul Khotimah, Sunar, Baktiono, John Tamrun, Achmad Hidayat, Taru Sasmita, Aprizaldi, Abdul Malik, dan Siti Maryam.
Persaingan kali ini menampilkan adu strategi antara figur berpengalaman dan penantang baru. Armuji, dengan rekam jejak dua periode memimpin DPRD Surabaya dan kini sebagai Wakil Wali Kota, dianggap sebagai kuda hitam.
BACA JUGA:Tantang Armuji, Mantan Sekretaris DPC PDIP Surabaya Ancam Bakar Diri di Kantor Partai
Sekretaris TMP Kota Surabaya, Setiawan, menilai kemunculan Armuji sebagai fenomena menarik yang dapat menjadi oase kepemimpinan baru.
“Sosok seorang kepala daerah diharapkan bisa membawa kenaikan kursi di legislatif yang signifikan dalam kontestasi Pemilu 2029,” ujarnya, merujuk pada era kepemimpinan Bambang DH dan almarhum Whisnu Sakti Buana.
Di sisi lain, Adi Sutarwijono, yang sebelumnya juga menjabat Ketua DPC PDIP Surabaya, memiliki basis kekuatan di struktur legislatif.
BACA JUGA:Meraba Calon Ketua DPC PDIP Surabaya, Pengamat: Harus Mampu Menyatukan Simpul-Simpul Faksi
Ada juga nama Budi Leksono yang dikenal sebagai tokoh berpengalaman dengan basis akar rumput kuat. Ia sudah tiga periode duduk di DPRD Surabaya dan saat ini menjabat Ketua Fraksi PDIP serta Wakil Ketua DPC.
Sementara Eri Irawan, meski tergolong baru, menjadi penantang serius berkat perolehan suara tertingginya di Dapil Surabaya 3 dan dukungan kuat dari sesama anggota dewan. Adapun Syaifuddin Zuhri juga dikenal sebagai tokoh penting dengan basis kuat di Surabaya Barat.
Menanggapi data dukungan yang beredar dari 31 PAC, Plt Ketua DPC PDIP Surabaya, Yordan M. Batara Goa, menegaskan bahwa DPC tidak melakukan rekapitulasi resmi.
BACA JUGA:Begini Tanggapan Wali Kota Eri Cahyadi Terkait Pergantian Ketua DPC PDIP Surabaya
“DPC tidak melakukan rekap. Hasil rapat PAC diteruskan ke DPD, tanpa ada rekap,” tegas Yordan dikonfirmasi Memorandum.
Ia mengaku tidak mengetahui keabsahan data yang beredar di publik. “Jadi saya tidak tahu ini data dari mana dan apakah data ini benar,” ujarnya.
Menurutnya, perjalanan para kandidat masih panjang. Setelah usulan dari PAC, nama-nama tersebut akan dievaluasi secara berjenjang oleh DPD hingga akhirnya diserahkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
“Hasil rapat PAC diteruskan ke DPD,” jelasnya.
BACA JUGA:Beredar Poster Paslon Armuji Dan Baktiono, Wasek DPC PDIP Surabaya : Hoax !!
Para calon masih harus menjalani serangkaian tahapan, termasuk psikotes serta uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di hadapan DPP.
Pemilihan ketua DPC kali ini menjadi momentum penting bagi PDIP Surabaya. Setelah mengalami penurunan perolehan kursi yang tajam pada Pemilu 2024 di semua tingkatan, figur ketua yang baru diharapkan mampu mengonsolidasikan kekuatan partai dan mengembalikan kejayaan di Kota Pahlawan pada Pemilu 2029 mendatang. Keputusan final kini berada di tangan DPP PDIP.
Sumber:



