Wabup Nurul Azizah Bersama Dinkes Sidak Siswa Diduga Keracunan MBG di Kedungadem Bojonegoro
Wabup Nurul Azizah Bersama Dinkes Sidak Siswa Diduga Keracunan MBG di Kedungadem Bojonegoro Bojonegoro, Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah bersama Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Ninik Susmiati melalukan sidak ke untuk melihat siswa-siswa yang didug--
BOJONEGORO, MEMORANDUM.CO.ID - Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah bersama Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Ninik Susmiati melalukan sidak ke untuk melihat siswa-siswa yang diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal itu mendapatkan laporan selama dua hari para siswa yang menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga mengalami keracunan di tiga sekolah.
BACA JUGA:Pemkab Bojonegoro Resmi Serahkan SK kepada 1.430 CPNS dan PPPK

Mini Kidi--
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro langsung bergerak cepat ke Kecamatan Kedungadem guna menindaklanjuti permasalahan tersebut kemarin.
Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah didampingi Kepala Dinas Kesehatan Ninik Susmiati langsung mendatangi Puskesmas tepat beberapa siswa dirawat diduga akibat keracunan MBG. Wabup menegaskan akan memperkuat pengawasan dan memberikan pembinaan kepada penyedia makanan MBG.
"Pemkab Bojonegoro sangat prihatin dengan kejadian ini. Ke depan, evaluasi terhadap program MBG akan dilakukan secara ketat. Dari sisi distribusi maupun standar kebersihan makanan," ucap Wabup Nurul Azizah.
BACA JUGA:Pemkab Bojonegoro Bentuk Klaster Logistik Penanggulangan Bencana, Penanganan Lebih Cepat dan Tepat
Dia mengaku kedatangannya sekaligus membawa perintah tegas dari Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, yang meminta agar seluruh pihak segera melaporkan kasus ini kepada BGN Pusat.
“Kalau proses distribusi makanan tidak sesuai aturan, maka dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) harus ditutup. Kami sudah mengingatkan, tetapi kejadian hari ini jelas menunjukkan masih ada yang lalai,” tegas Nurul Azizah.
“Kalau tidak ada perubahan, Pemkab akan mengambil langkah tegas. Bapak Bupati sudah menegaskan, SPPG yang menyebabkan keracunan harus ditutup,” lanjutnya.
BACA JUGA:Pemkab Bojonegoro Terima Penghargaan Ekonomi Syariah dari Bank Indonesia
Sesuai informasi ratuasan siswa yang diduga keracunan MBG diantaranya adalah dari SMA N 1 Kedungadem, MTs Plus Nabawi Kedungadem dan SDN Tumbrasanom.
Rinciannya, SMA N 1 Kedungadem sebanyak 123 siswa. 50 siswa sebelumnya dirawat di Unit Kesehatan Sekolah (UKS), 22 siswa dibawa ke Puskesmas Kedungadem, dan 61 siswa tidak masuk sekolah.
Sumber:



