Wakil Ketua DPRD Surabaya Bahtiyar Rifai Dorong Pelatihan Ekonomi dan Pembangunan Tepat Sasaran
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Bahtiyar Rifai--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID — Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Bahtiyar Rifai, memberikan atensi khusus terhadap dua isu utama saat menemui warga di daerah pilihan (dapil) 4 dalam masa Reses Tahun Persidangan II Masa Sidang 1 Tahun 2025. Ia menyoroti pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan dan percepatan realisasi program pembangunan yang sempat tertunda.
Dalam dialog yang berlangsung hangat, Bahtiyar Rifai menangkap aspirasi dari kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak yang menginginkan adanya program pelatihan keterampilan di tingkat RT/RW. Keinginan ini muncul setelah melihat keberhasilan program serupa di Kecamatan Gunung Anyar, seperti pelatihan pembuatan telur asin dan pengembangan UMKM lainnya.

Mini Kidi--
"Pelatihan menjadi atensi khusus. Banyak masukan dari warga yang melihat keberhasilan di Gunung Anyar," ujar Bahtiyar. "Ini perlu diduplikasi di tingkat RT atau RW, sehingga ada kegiatan produktif bagi warga. Tujuannya jelas, agar perekonomian warga, khususnya tingkat menengah ke bawah, bisa berjalan dengan baik melalui usaha mandiri sesuai hasil pelatihan," imbuhnya.
Selain pemberdayaan ekonomi, isu lain yang mengemuka adalah banyaknya usulan pembangunan dari warga melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) yang belum terealisasi. Menanggapi hal ini, Bahtiyar menjelaskan bahwa salah satu penyebabnya adalah pergeseran anggaran, termasuk pada alokasi dana kelurahan.
Meski demikian, politisi Partai Gerindra ini menawarkan solusi konkret untuk masa depan. "Saya berharap ke depan, pemerintah kota, dalam hal ini Lurah, bisa mengarahkan para Ketua RT dan RW untuk menyusun skala prioritas program. Anggaran yang ada, katakanlah Rp1 miliar di satu kelurahan, harus dimanfaatkan untuk program yang dampaknya bisa menjangkau semua warga," tegasnya.
BACA JUGA:Pakar Politik Kritik Tunjangan DPRD Jatim
Untuk proyek-proyek besar yang melampaui kapasitas dana kelurahan, seperti pembangunan saluran air atau pavingisasi jalan yang menghubungkan antar wilayah, ia menekankan pentingnya koordinasi dengan dinas terkait. "Misalnya program saluran, harus ada konektivitas antara RT 1, RT 2, dan seterusnya. Ini penting agar program penanganan banjir di Surabaya bisa berjalan sinergis dan sesuai kebutuhan di lapangan," tambahnya.
Bahtiyar juga menyoroti program Kampung Pancasila sebagai wadah strategis untuk menampung dan merealisasikan aspirasi warga. Menurutnya, program yang sudah bagus dari pemerintah kota harus diimbangi dengan realisasi yang tepat dan cepat.
BACA JUGA:DPRD Surabaya Desak Sanksi Tegas bagi Pegawai Kelurahan Kebraon Terlibat Pungli Adminduk
"Pemerintah kota harus merealisasikan program yang sudah tercantum dalam APBD, sekaligus mendengar apa yang menjadi kehendak warga. Karena bagaimanapun, yang paling merasakan dan paling tahu kebutuhannya adalah warga setempat," jelasnya.
Ia menekankan bahwa kunci keberhasilan pembangunan kota terletak pada komunikasi yang baik dan sinergi antara warga, pemerintah kota, dan DPRD. "Dengan begitu, segala bentuk program bisa berjalan dengan baik, lancar, dan maksimal untuk kesejahteraan bersama," pungkasnya.
Sumber:



