Kota Lama Surabaya Tetap Ramai di Hari Libur, Museum Tertentu Tutup

Kota Lama Surabaya Tetap Ramai di Hari Libur, Museum Tertentu Tutup

Destinasi Wisata Kota Lama menjadi jujukan wisatawan. --

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Destinasi wisata di Kota SURABAYA tetap ramai dikunjungi masyarakat selama hari libur, meskipun beberapa museum tutup

Ketua Tim Kerja Destinasi Pariwisata Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, khusus Kota Lama, Annisa, menjelaskan area Kota Lama, termasuk taman-tamannya, tetap beroperasi 24 jam dan terbuka untuk umum setiap hari.

 BACA JUGA:Hidup dari Kamera, Fotografer Kota Lama Tetap Berjuang Meski Pendapatan Tak Menentu


Mini Kidi--

"Area Kota Lama, khususnya taman-tamannya, tetap buka dan dijaga oleh petugas setiap hari, termasuk hari libur," ujar Annisa kepada Memorandum, Kamis 15 Mei 2025.

Berbeda dengan Kota Lama yang bebas tiket masuk, beberapa museum di Surabaya memiliki jadwal operasional yang berbeda. Museum De Javasche Bank, misalnya, tutup setiap hari Senin dan hari libur nasional karena dikelola oleh Bank Indonesia.  

Sedangkan museum-museum lain di Surabaya yang dikelola Pemkot Surabaya, dan tidak berlokasi di Kota Lama, seperti Museum 10 Nopember dan dr. Soetomo di Bubutan, juga tutup setiap hari Senin. "Hari Senin tutup, tapi Selasa buka," ungkap Annisa. 

BACA JUGA:Pesona Kota Lama Surabaya Saat Ramadan Dipadati Pengunjung

Selain itu, Alun-alun Surabaya juga tetap buka dan dapat diakses publik tanpa tiket masuk selama hari libur. "Kota lama tidak ada tiket, namun Alun-alun Surabaya tetap buka pada hari libur," imbuh Annisa.

Annisa menambahkan, berdasarkan data jumlah pengunjung selama hari libur di Kota Lama masih dalam proses pengecekan. Karena Kota Lama berdasarkan data karcis parkir karena tidak ada tiket. " Pengunjung berasal dari berbagai daerah, baik dalam maupun luar kota Surabaya," pungkas Annisa.

Seperti diketahui, momen libur panjang, beberapa tempat bersejarah di Surabaya justru terpantau tidak beroperasi, menimbulkan kekecewaan dan pertanyaan mengenai keseriusan pemkot dalam mengembangkan sektor pariwisata berbasis sejarah. 

BACA JUGA:Jambret iPhone Wisatawan di Kota Lama Surabaya, Dijual untuk Beli Narkoba

Pada Senin 12 Mei 2025, di mana sejumlah situs penting seperti Rumah Kelahiran Bung Karno, Monumen Tugu Pahlawan, Bus SSCT-Balai Pemuda, Museum Olahraga, Museum WR Soepratman, Museum HOS Tjokroaminoto, Museum Surabaya (Gedung Siola), Museum Pendidikan, dan Museum Sepuluh Nopember kompak tidak beroperasi dengan alasan jadwal rutin. Sehingga mendapatkan sorotan dari anggota DPRD Surabaya. (rio)

Sumber: