Meraba Calon Ketua DPC PDIP Surabaya, Pengamat: Harus Mampu Menyatukan Simpul-Simpul Faksi

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Dinamika politik internal PDI Perjuangan Kota Surabaya menghangat menyusul pencopotan Adi Sutarwijono atau akrab disapa Awi dari jabatan Ketua DPC. 

Keputusan DPD PDIP Jawa Timur ini, yang didasarkan pada evaluasi kinerja partai merujuk surat DPP PDIP tertanggal 30 April 2025, membuka peluang bagi sejumlah kader untuk menakhodai partai berlambang banteng di Kota Pahlawan.

BACA JUGA:Plt Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Yordan: Kami Akan Perbaiki dengan Tempo Sesingkat-Singkatnya

Mini Kidi--

Untuk mengisi kekosongan sementara, DPD PDIP Jatim telah menunjuk Yordan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC dengan mandat tiga bulan kedepan. Namun, sorotan utama kini tertuju pada siapa yang akan mengisi posisi ketua definitif, sebuah jabatan strategis mengingat Surabaya merupakan salah satu basis massa utama PDIP, baik di kancah Jawa Timur maupun nasional.   

Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam, menilai wajar jika posisi ini menjadi rebutan. 

"Kader PDIP di Surabaya itu melimpah. Mulai dari kader senior seperti Baktiono, hingga tokoh muda seperti Jordan (Yordan)," ujarnya.

BACA JUGA:Begini Tanggapan Wali Kota Eri Cahyadi Terkait Pergantian Ketua DPC PDIP Surabaya

Surokim memetakan beberapa nama yang berpotensi menggantikan Awi. Di antaranya adalah Fuad Benardi, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Armuji, dan Sekretaris PDIP Surabaya saat ini, Baktiono. 

"Jika bicara siapa yang kuat? tentu tergantung kebutuhan partai. Tapi juga sangat ditentukan oleh siapa yang punya akses ke DPP,” analisisnya.

Ia menelaah, pengaruh Tri Rismaharini, mantan Wali Kota Surabaya yang pernah juga menjabat Menteri Sosial, tidak bisa diabaikan. Kedekatannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut Surokim masih sangat signifikan dalam menentukan arah dukungan di PDIP Surabaya.

BACA JUGA:Achmad Hidayat Juga Dibebastugaskan dari Struktur Pengurus DPC PDIP Surabaya

Hal ini, lanjutnya, berpotensi membuka jalan bagi Fuad Benardi, kader muda yang dikenal loyal dan memiliki kedekatan dengan Risma maupun Eri Cahyadi.

"Mas Eri sepertinya tidak mungkin berseberangan dengan Fuad. Dan kalau melihat kedekatannya dengan Bu Risma, peluang Fuad untuk didukung DPP sangat besar,” tambah Surokim.

Sumber: