Kasus DBD di Surabaya Naik 8,45 Persen
Nanik Sukristina.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Dua warga Balas Klumprik di Surabaya terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Data dari Dinas Kesehatan Surabaya, sejauh ini penyakit DBD di Kota Surabaya mengalami kenaikan 8,45 persen.
BACA JUGA:Antisipasi DBD Jelang Pancaroba, Fogging Digencarkan di Balas Klumprik

Mini Kidi--
Kadinkes Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, berdasarkan perkembangan kasus DBD di Kota Surabaya pada Tahun 2025 periode bulan Januari hingga April, menunjukkan adanya sedikit kenaikan sebanyak 8,45% apabila dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
"Adanya sedikit kenaikan 8,45%. Meskipun demikian kondisi penyebaran kasus DBD masih cukup terpantau dan terkendali," kata Nanik, Rabu (7/5).
BACA JUGA:Sungai Pagesangan Dangkal dan Ditumbuhi Semak Belukar, Warga Khawatir Banjir dan DBD
Menurut Nanik guna mengantisipasi DBD dengan melakukan monitoring dan evaluasi yang konsisten dan intensif berbasis wilayah.
Kemudian melakukan upaya peningkatan efektivitas program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan memperluas kegiatan selain 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) menjadi 3M Plus.
BACA JUGA:DBD Mengancam Jelang Musim Hujan, Dinkes Surabaya Lakukan Berbagai Upaya Pencegahan dan PSN
Sedangkan kegiatan Plus ini mencakup berbagai tindakan yang mendukung pemutusan siklus hidup nyamuk, seperti menggunakan larvasida, menanam tumbuhan pengusir nyamuk, dan memanfaatkan hewan pemakan jentik.
Dengan mengurangi populasi nyamuk, risiko penyebaran demam berdarah di Surabaya dapat ditekan. "Optimalisasi PSN 3M Plus juga kerja bakti diharapkan dapat menekan angka persebaran Kasus DBD," jelas Nanik. (rio)
Sumber:



