Banyak Generasi Muda Suka Nongkrong
Reinald Pieters. -Farid Al Jufri-
SURABAYA, MEMORANDUM - Siapa yang tidak kenal sosok Reinald Pieters. Salah satu pemain yang ikut andil mengantarkan Persebaya Surabaya juara pada 1996/1997. Kini pemain kelahiran Ambon, 11 Maret 1974 itu menjadi ASN di lingkungan Pemkot Surabaya sejak 1997.
BACA JUGA:Persebaya Tumbang di Kandang, Bonek Tetap Kondusif
Reinald Pieters yang menjadi ASN di Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbuporapar) Kota Surabaya memiliki pandangan tentang generasi muda di Surabaya saat ini. Menurutnya generasi muda saat ini banyak terpengaruh dengan teknologi yang semakin modern yang membuat mereka kurang produktif.
"Saya lihat saat ini banyak anak muda (generasi muda) yang sukanya cuma duduk dan bermain jadi banyak waktu yang terbuang dengan dia punya aktivitas di luar kegiatan-kegiatan seperti olahraga, belajarpun sekarang mulai ditinggalkan karena banyak bermain gadget," kata Pieters.
BACA JUGA:Dinas Pertanian Tulungagung Rakor Bersama Sejumlah LSM dan DPRD, Ini Hasilnya
Ia menuturkan bahwa orang-orang dulu saat mempunyai waktu luang pasti digunakan untuk kegiatan-kegiatan positif. Salah satunya seperti berlatih main bola atau yang lainnya.
"Kalau sekarang kita lihat banyak juga anak-anak mudah yang tinggalkan itu. Dia lebih banyak di HP duduk mainin HP, di warkop nongkrong main game yang sering saya lihat sekarang," beber legenda Persebaya Surabaya.
Faktor orang tau dan keluarga yang kurang menjaga dan mengawasi membuat anak muda mudah terpengaruh. Terkadang kurangnya pengawasan membuat mereka pulang larut malam.
BACA JUGA:Hasil Survei Kesehatan Indonesia: Angka Stunting Lamongan Turun Drastis
Pieters mengungkapkan bahwa pemerintah kota sendiri sudah banyak membuat kegiatan untuk anak muda seperti seminar. Tak hanya itu, banyak juga pemerintah membuat fasilitas olahraga yang bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan bakat.
"Jadi saya lihat pemerintah sudah banyak membuat fasilitas tersebut. Tapi tidak bisa dimanfaatkan karena terpengaruh dengan gadget dan sebagainya," ungkapnya.
Ia pun menyarankan agar orang tua lebih mengawasi anak mereka. Jika anaknya memiliki kemampuan atau bakat sebaiknya disarankan untuk disalurkan ke sana.
"Jadi dikurangi juga kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan HP, nongkrong yang kurang bermanfaat," pungkasnya. (*)
Sumber: