Keunikan Perkampungan Suku Baduy, Jauh dari Hiruk Pikuk Modernitas

Keunikan Perkampungan Suku Baduy, Jauh dari Hiruk Pikuk Modernitas

Mengunjungi perkampungan Baduy bagaikan melangkah ke masa lampau, di mana kesederhanaan, nilai-nilai komunal, dan kearifan lokal masih terpelihara dengan baik.--kemenparekraf

MEMORANDUM - Terletak di pelosok pegunungan Jawa Barat, tersembunyi sebuah komunitas unik yang dikenal sebagai Baduy.

Jauh dari hiruk pikuk modernitas, mereka teguh menjaga tradisi leluhur dan hidup selaras dengan alam.

Mengunjungi perkampungan Baduy bagaikan melangkah ke masa lampau, di mana kesederhanaan, nilai-nilai komunal, dan kearifan lokal masih terpelihara dengan baik.

Suku Baduy (Bahasa Sunda Badui: Urang Kanékés) atau kadang sering disebut Badui merupakan masyarakat adat dan sub-etnis dari suku Sunda di wilayah pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Populasi mereka sekitar 26.000 orang, mereka merupakan salah satu kelompok masyarakat yang menutup diri mereka dari dunia luar.

Selain itu mereka juga memiliki keyakinan tabu untuk didokumentasikan, khususnya penduduk wilayah Badui Dalam.

BACA JUGA:Pulang Kampung ke Lombok, Ini Destinasi Wisata yang Aduhai

BACA JUGA:Menyegarkan Pikiran dan Jiwa, 7 Tempat Wisata Alam di Malang dengan Pemandangan Hijau yang Menakjubkan

-Menyusuri Jalan setapak Menuju Perkampungan Baduy Dalam

Perjalanan menuju perkampungan Baduy Dalam, wilayah inti komunitas Baduy, bukanlah perkara mudah.

Jalan setapak yang terjal dan berliku, tanpa akses kendaraan modern, menjadi gerbang awal untuk merasakan ketangguhan dan keteguhan mereka.

Pemandangan alam yang masih asri, diselimuti kabut tipis dan suara gemericik air sungai, menemani perjalanan yang penuh petualangan ini.

Sesampainya di perkampungan Baduy, kita akan disuguhkan dengan pemandangan rumah-rumah sederhana yang terbuat dari bambu dan kayu.

Kehidupan di sini jauh dari gemerlap teknologi. Listrik, internet, dan barang-barang modern lainnya tidak dijumpai di sini.

Sumber: