Hubungan Rumit antara Anxiety dan Depresi
Hubungan Rumit antara Anxiety dan Depresi--Pixabay
SURABAYA, MEMORANDUM - Kecemasan (anxiety) dan depresi adalah dua gangguan kesehatan mental yang sering berjalan beriringan, bagaikan dua sisi mata uang yang sama.
Sekilas, keduanya mungkin tampak berbeda. Anxiety diwarnai dengan rasa cemas, khawatir, dan ketakutan yang berlebihan, sedangkan depresi lebih identik dengan perasaan sedih, putus asa, dan kehilangan minat pada aktivitas yang disukai.
Namun, di balik perbedaan gejalanya, anxiety dan depresi memiliki hubungan yang erat. Faktanya, sekitar 50% orang dengan depresi juga mengalami anxiety, dan sebaliknya.
BACA JUGA:Doa Saat Hati Gelisah, Dibaca Agar Hati Tenang dan Pikiran Menjadi Damai
Bagaimana anxiety dan depresi saling terkait?
1. Neurotransmitter: Gangguan pada Neurotransmitter di otak, seperti serotonin dan dopamin, dapat menyebabkan both anxiety dan depresi.
2. Stres: Stres kronis dapat memicu both anxiety dan depresi.
3. Trauma: Pengalaman traumatis di masa lalu dapat meningkatkan risiko both anxiety dan depresi.
4. Gen: Faktor genetik dapat meningkatkan kerentanan terhadap both anxiety dan depresi.
Gejala yang Tumpang Tindih
Meskipun memiliki gejala utama yang berbeda, anxiety dan depresi dapat menunjukkan beberapa gejala yang tumpang tindih, seperti:
- Kesulitan tidur
- Kelelahan
BACA JUGA:5 Tips Ampuh Hadapi Sunday Evening Anxiety
Sumber: