Generasi Milenial dan Gaya Hidup Digital, Tren dan Dampaknya
Gaya hidup--
SURABAYA, MEMORANDUM - Dalam era di mana teknologi semakin meresap ke dalam kehidupan sehari-hari, generasi milenial menjadi agen utama dalam memperkuat tren gaya hidup digital. tren ini tidak hanya mencakup penggunaan media sosial, tetapi juga meliputi cara konsumsi konten, belanja online, hingga cara mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Dalam sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Institut Penelitian Teknologi, sebanyak 85% dari responden milenial mengakui bahwa mereka menghabiskan lebih dari 4 jam setiap hari untuk menggunakan perangkat digital mereka.
Hal ini mencakup aktivitas seperti menonton video di platform streaming, bermain game, berinteraksi di media sosial, dan bahkan bekerja secara daring.
Tidak dapat disangkal bahwa tren gaya hidup digital telah membentuk pola perilaku yang unik di kalangan generasi milenial. Mereka cenderung lebih terbuka terhadap berbagai macam informasi dan memiliki akses tak terbatas ke berbagai sumber pengetahuan.
BACA JUGA:Gaya Hidup Sehat untuk Perempuan, Investasi Terbaik di Masa Depan
Namun, ada juga dampak negatif yang perlu diperhatikan.
Salah satu dampak yang paling mencolok adalah peningkatan tingkat ketergantungan pada teknologi.
Generasi milenial sering kali merasa sulit untuk memisahkan diri dari perangkat digital mereka, yang dapat mengganggu keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.
Selain itu, ada juga risiko kesehatan yang muncul, seperti gangguan tidur akibat paparan cahaya biru dari layar gadget.
BACA JUGA:Rahasia Awet Muda dan Panjang Umur: Menjalani Gaya Hidup Sehat dan Aktif
Namun, bukan berarti semua dampak dari gaya hidup digital ini negatif. Ada juga perkembangan positif yang patut dicatat.
Misalnya, generasi milenial menjadi lebih terampil dalam memanfaatkan teknologi untuk menciptakan peluang bisnis baru, seperti menjadi content creator di platform media sosial atau memulai bisnis daring mereka sendiri.
Dalam konteks ekonomi, tren gaya hidup digital juga telah mengubah cara konsumen berbelanja.
Mereka lebih cenderung untuk berbelanja secara daring, yang telah menggoyang industri ritel tradisional dan mendorong pertumbuhan e-commerce.
Sumber: