Tren Pengangguran di Kota Pasuruan Relatif Menurun

Tren Pengangguran di Kota Pasuruan Relatif Menurun

Para pencari kerja tampak berharap saat berada di balai pelatihan kerja--

PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pasuruan resmi merilis hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) periode Agustus 2025. Laporan tersebut menunjukkan tren positif dengan terus menurunnya angka pengangguran di wilayah Kota Pasuruan dalam tiga tahun terakhir.

Kepala BPS Kota Pasuruan, Imam Sudarmadji, menyampaikan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2025 kini berada di angka 4,59 persen. Angka ini menunjukkan peningkatan penyerapan tenaga kerja jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Kota Pasuruan Hadirkan Ruang Muda Tumbuh Kreatif, Kembangkan Potensi dan Tekan Pengangguran


Mini Kidi--

Sebagai perbandingan, data BPS mencatat perjalanan penurunan TPT pada tahun 2023 sebanyak 5,64 persen, tahun 2024 sebanyak 4,63 persen, dan di tahun 2025 sebanyak 4,59 persen.

"Artinya, dari setiap 100 orang dalam angkatan kerja, terdapat sekitar 4 hingga 5 orang yang masih berstatus penganggur. Secara umum, tren ini menunjukkan adanya perbaikan dalam penyerapan pasar tenaga kerja di Kota Pasuruan," jelas Imam Sudarmadji, saat memberikan keterangan pada Kamis 18 Desember 2025.

BACA JUGA:Tingkat Pengangguran Terbuka Agustus 2025 Turun, Bekurang 4.000 Orang dari Tahun Lalu

Meskipun angka pengangguran secara total menurun, data Sakernas mengungkap adanya dinamika menarik terkait gender. 

Tercatat, pengangguran di kalangan laki-laki justru lebih tinggi dibandingkan perempuan. Kategori TPT Laki-Laki 4,95 persen dan Perempuan 4,14 persen.

Imam menjelaskan, selisih angka ini menyiratkan adanya kesenjangan gender serta variasi pola partisipasi dalam pasar kerja. 

BACA JUGA:Wali Kota Madiun Targetkan 50 Persen Pengangguran Terserap Lewat Naker Fest 2025

Hal ini mengindikasikan bahwa lapangan pekerjaan yang tersedia mungkin lebih banyak menyerap tenaga kerja perempuan, atau adanya perbedaan karakteristik pencarian kerja antar jenis kelamin.

Dalam definisinya, BPS mengategorikan penganggur bukan hanya mereka yang sedang mencari kerja, namun juga mereka yang sedang mempersiapkan usaha baru, sudah memiliki usaha namun belum beroperasi, hingga individu yang merasa putus asa dalam mencari pekerjaan.

Menanggapi data tersebut, Imam menekankan pentingnya peran pemerintah untuk mengkaji lebih dalam terkait kualitas tenaga kerja.

Sumber: