Rufina Lusida, Animator Godzilla X Kong Asli Surabaya, Tetap Low Profile, Terus Belajar, dan Jangan Cepat Puas

Rufina Lusida, Animator Godzilla X Kong Asli Surabaya, Tetap Low Profile, Terus Belajar, dan Jangan Cepat Puas

Host Podcast Memorandum TV Eko Yudiono dan Rufina Lusida.--

SURABAYA, MEMORANDUM- Podcast Memorandum TV kedatangan tamu spesial dan istimewa, Kamis, 14 Maret 2024. Dia adalah Rufina Lusida, 3D character animator (animator tiga dimensi) Hollywood yang baru saja terlibat dalam film Godzilla X Kong: The New Empire. Filmnya akan tayang di bioskop akhir Maret 2024.

Bagaimana Fina-sapaan karibnya terlibat dalam film ini? Selengkapnya bisa disimak di tayangan  Podcast Memorandum TV yang akan tayang di Channel YouTube, Jumat mulai pukul 16.00 bersama host Eko Yudiono.


 Rufina Lusida.--

BACA JUGA:Hamin Gimbal Jadi Bintang Tamu Podcast Memorandum TV: Mencintai Persebaya dengan Hati

Fina menyebut, awalnya sejak awal dia menyukai dunia akting. Beberapa kali dia juga terlibat dalam pementasan dan juga sebagai pemeran utama. Namun, dia kemudian berfikir bahwa dunia akting kurang mendapatkan apresiasi.

BACA JUGA:Sambut HUT Ke-54 SKH Memorandum, Profesor Dr Apt Mangestuti Agil MS Jadi Bintang Tamu di Podcast MemorandumTV

Dia akhirnya kuliah arsitek di Amerika. Namun, di tahun terakhir dia bertemu dengan profesornya yang menjelaskan bahwa dunia itu lebih luas dari arsitek. “Profesor saya kemudian menyarankan saya melihat dunia lebih luas,” ungkap perempuan lulusan Savanah College of Art and Design (SCAD) ini. 

Fina pun memantapkan diri untuk berkuliah lagi yang lebih fokus mendalami animasi di Amerika. Kenapa Amerika? “Karena kiblat film kan Hollywood jadi yang terbaik ya di Amerika. Apalagi 3 D,” urainya. 


Host Podcast Memorandum TV Eko Yudiono dan Rufina Lusida.--

Di awal kuliah, Fina mengaku kesulitan. Karena animasi lebih kepada bagaimana manusia bergerak atau karakter bergerak.

Apalagi di film Godzilla X Kong, karena merupakan kombinasi antara hewan dan manusia.

Perempuan berkacamata ini menambahkan, menjadi expert di bidang animasi adalah perpaduan antara bakat dan ketekunan.

“Dasarnya memang saya suka ngambar. Namun dibanding rekan-rekan saya maupun profesor saya saya jelas kalah. Namun, bagaimana saya belajar dan belajar lebih keras supaya bisa,” bebernya.

Meski keluarga Fina background-nya businessman, namun dia berusaha meyakinkan bahwa passion-nya ada di dunia animasi.

Sumber: