Sambut HUT Ke-54 SKH Memorandum, Profesor Dr Apt Mangestuti Agil MS Jadi Bintang Tamu di Podcast MemorandumTV

Sambut HUT Ke-54 SKH Memorandum, Profesor Dr Apt Mangestuti Agil MS Jadi Bintang Tamu di Podcast MemorandumTV

Profesor Dr Apt Mangestuti Agil MS setelah tampil di Podcast MemorandumTV.--

SURABAYA, MEMORANDUM-Profesor Dr Apt Mangestuti Agil MS menjadi bintang tamu di podcast MemorandumTV, Jumat, 10 November 2023. Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Airlangga ini, berbicara mengenai pentingnya kesehatan masyarakat. 

Bagaimana membangun bangsa yang sehat sebagai isu Mengawal Aspirasi Rakyat yang merupakan tema Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum.

Bu Mangestuti, sapaan karibnya juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan. Lebih baik mencegah daripada mengobati. “Di dalam bangsa yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Ini yang harus dipahami masyarakat. Jiwa yang sehat adalah kunci bahagia. Tidak bisa ditawar,” tuturnya.

BACA JUGA:Digempur Habis-Habisan, Timnas Indonesia U-17 Bermain Imbang 1-1 Lawan Ekuador U-17

Lalu bagaimana kondisi kesehatan masyarakat terkini dalam pandangan istri almarhum H Agil H Ali itu?. Hal yang paling penting saat ini menurut dia adalah kesehatan masa kini dan masa datang.” Tanpa kesehatan yang prima, sulit sekali bangsa kita mendapatkan masa depan yang baik,” kata Mangestuti.

BACA JUGA:Jaksa Agung Muda Pidana Militer Lakukan Monitoring dan Evaluasi Kinerja

Menurutnya, ada dua macam masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat. Penyakit infeksi di masa pandemi dan noninfeksi atau sindroma metabolik. Yaitu kondisi yang meningkatkan risiko tekanan darah naik, gula darah tinggi, dan kegemukan atau obisitas.

Pola hidup sehat harus selalu diterapkan. “Terkadang orang-orang ngomong. Ah itu gampang. Tapi terkadang tidak dilakukan,” imbuh Mangestuti.

Namun menurut Mangestuti, yang paling gampang adalah menjaga pola hidup sehat. Termasuk makan-makanan bergizi, olahraga, istirahat cukup, dan tidak stres.

Menurutnya, masyarakat saat ini cenderung tidak menaati alam tubuh. “Sudah tahu gejala diabetes tapi tetap mengkonsumsi makanan-makanan pemicunya. Padahal ketika dia diabtes terus berobat dan tidak sembuh-sembuh atau tidak berkurang, kemungkinan besar dia tidak menaati apa yang dikatakan atau yang diresepkan dokter,” ucapnya.

Dia pun tidak setuju ketika ada orang sakit yang sudah ditangani dokter beralih ke obat-obatan tradisional. Sebab, hal itu menurut dia, bukan jalan terbaik. “Harus dari yang bersangkutan yang harus diubah. Menaati alarm tubuh adalah jalan terbaik,” jelas Mangestuti.

Tapi mungkinkah manusia itu tidak jatuh sakit? menurut Mangestuti, bisa asalkan benar-benar menjaga kondisi. “Saya sebagai seorang farmasis. Hampir tidak pernah minum obat. Bahkan, saya lupa bagaimana rasanya beli obat di apotek. Yang paling gampang itu ketika saya telat olahraga. Tubuh seolah tidak enak,” jelasnya.

Ingin sehat menurutnya, penuhi saja bahan bakar tubuh. Nutrisi cukup, vitamin, karbohidrat, protein, mineral adalah hal mudah yang bisa dilakukan.

Dalam podcast, dia juga membahas soal obat-obatan herbal, tradisional dan bahan obat alam lain. Menurutnya, sejak zaman dulu tanaman herbal sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Misalnya tanaman sambiloto yang ngetren ketika pandemi.

Sumber: