Tanggul Jebol, Ribuan Rumah di Mojokerto Terendam

Tanggul Jebol, Ribuan Rumah di Mojokerto Terendam

Banjir di Desa Kedung Gempol, Kecamatan Mojosari, Mojokerto. --

MOJOKERTO, MEMORANDUM - Desa Kedung Gempol, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto terendam banjir sejak Rabu 6 Maret 2024 pagi. banjir akibat jebolnya tanggul Kali Sadar yang berada di desa setempat. 

Jebolnya tanggul disebabkan debit air Kali Sadar yang besar usai hujan deras dengan durasi lebih dari 4 jam mengguyur Mojokerto. Dampak dari jebolnya tanggul, membuat ribuan rumah terendam banjir dan ratusan warga mengungsi ditempat yang berbeda. 

Warga Dusun Gempol Malang, Desa Kedung Gempol, Suyadi (60), mengatakan, bahwa banjir melanda tiga Dusun di Desa Kedung Gempol, yakni Dusun Gempol Malang, Dusun Balongcangak dan Dusun Kedung Kudi.

BACA JUGA:Jaksa Agung ST Burhanuddin Resmikan Pembangunan RSU Adhyaksa Mojokerto

"Air datang mulai meluap sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Subuh sudah masuk meluber ke jalan dan rumah warga. Sekitar 5000 rumah di tiga Dusun," katanya, Rabu (06/3/2024).

BACA JUGA:Jejak Karir AKBP Ihram Kustarto yang Dipromosikan Menjadi Kapolres Mojokerto

Menurut Suyadi, warga mengungsi ke tempat yang aman dengan membawa barang-barang yang harus diselamatkan. Air yang masuk rumah warga hingga sepinggang orang dewasa.

"Banyak warga yang memindahkan sepeda motor, mobil dan barang berharga di rumah kerabatnya, ada juga yang diungsikan di kantor desa," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kedung Gempol Ridwan mengatakan, banjir yang disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Sadar terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Jebolnya tanggul disebabkan debit air yang besar akibat hujan deras pada Selasa, (5/3/2024). 

"Tanggul yang jebol diperkirakan sepanjang kurang lebih 20 meter," katanya. 

Ridwan mengungkapkan, banjir melanda tiga Dusun di Desa Kedung Gempol, yakni Dusun Gempol Malang, Dusun Balongcangak dan Dusun Kedung Kudi. Luapan air paling parah terjadi di Dusun Gempol Malang. Sekitar 500 lebih rumah warga terendam air dengan ketinggian yang bervariasi mulai dari 30-50 sentimeter.

"Kalau warga yang terdampak sekitar tiga ribuan, sudah mengungsi. Ada yang di Masjid, kantor desa dan ke rumah kerabatnya yang lebih aman," ungkapnya. 

Ridwan menerangkan, pihaknya melakukan upaya dengan mengajukan bantuan secara tertulis ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto. Sebab, warganya saat ini membutuhkan barang di pengungsian.

"Kita sudah mengajukan bantuan kepada pemerintah. Terutama untuk makanan instan obat-obatan, dan air bersih," pungkasnya. 

Sumber: