TPA Jabon Sidoarjo Bakal Dikelola Jadi Energi Listrik

Pertemuan antara Pemkab Sidoarjo dan CWI--
SIDOARJO, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo terus berupaya mencari solusi yang inovatif dalam pengelolaan sampah. Salah satu langkah yang tengah dijajaki adalah kerja sama dengan perusahaan China Water Industry (CWI) Group Limited asal Tiongkok.
Pertemuan antara Pemkab Sidoarjo dan CWI yang berlangsung di Delta Wicaksana, Setda Kabupaten Sidoarjo, Rabu 5 Maret 2025.
Pertemuan ini membahas pemanfaatan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Griyo Mulyo, Jabon, dengan pendekatan teknologi modern berbasis Landfill Gas (LFG).
BACA JUGA:TPA Jabon Bakal Tagih Biaya Layanan Sampah
Mini Kidi--
Bupati Sidoarjo Subandi mengatakan, permasalahan pengelolaan sampah harus segera ditangani serius.
TPA Griyo Mulyo Jabon menerima sekitar 500 hingga 600 ton sampah setiap hari. Jumlah timbulan sampah di seluruh Kabupaten Sidoarjo mencapai sekitar 1.340 ton per hari. Dari jumlah tersebut, sebagian besar masih berakhir di TPA tanpa pemanfaatan yang optimal.
"Permasalahan sampah ini perlu mendapat perhatian khusus, karena jumlahnya kian meningkat setiap hari,” ujar Subandi.
BACA JUGA:5 Tips Agar Kulkas Lebih Hemat Energi Listrik dan Lebih Awet
Ia menambahkan, selain mengatasi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh timbunan sampah, Pemkab juga ingin menjadikan pengelolaan sampah sebagai peluang untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Tentunya ini menjadi tantangan baru bagi kami,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, CWI mempresentasikan tawaran kerja sama dengan Pemkab Sidoarjo, yang mencakup teknologi pengelolaan sampah berbasis Landfill Gas (LFG). Teknologi ini memanfaatkan gas metana yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah untuk dikonversi menjadi energi listrik.
BACA JUGA:Siswa SMK Mawa 1 Waru Sulap Motor Fosil Jadi Energi Listrik
Salah satu keunggulan dari sistem ini adalah kemampuannya untuk mengurangi dampak negatif akibat penimbunan sampah. Dengan cara menutup lapisan sampah menggunakan membran. Lalu memasang pipa berlubang untuk menangkap gas emisi. Proses ini dapat membantu menghilangkan polusi bau, mempercepat degradasi limbah, serta mengoptimalkan pemanfaatan ruang di TPA.
“Kami melihat potensi besar dari pengolahan sampah ini, tidak hanya dalam hal mengurangi dampak lingkungan tetapi juga dari segi ekonomi. Jika sistem ini berjalan dengan baik, bukan tidak mungkin ini menjadi sumber PAD baru bagi Kabupaten Sidoarjo,” jelas Subandi.
Sumber: