Menyambut Ramadan di Makassar, Ini 5 Tradisi Unik Penuh Makna

Menyambut Ramadan di Makassar, Ini 5 Tradisi Unik Penuh Makna

Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terkenal dengan kekayaan budaya dan tradisinya yang masih dilestarikan hingga saat ini.-Unsplash-

MEMORANDUM - Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terkenal dengan kekayaan budaya dan tradisinya yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Hal ini juga terlihat dalam tradisi menyambut bulan suci Ramadan yang penuh dengan keunikan dan makna.

Berikut beberapa tradisi unik yang dilakukan masyarakat Makassar untuk menyambut Ramadan:

1. Annyorong: Berbagi Makanan dengan Tetangga

Tradisi Annyorong merupakan tradisi berbagi makanan dengan tetangga yang dilakukan beberapa hari menjelang Ramadan.

Masyarakat Makassar akan memasak berbagai macam makanan khas, seperti coto Makassar, sop konro, dan pallubasa, untuk kemudian dibagikan kepada tetangga. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama.

2. Menre-Menre: Membersihkan Diri dan Rumah

Menjelang Ramadan, masyarakat Makassar juga memiliki tradisi Menre-Menre, yaitu membersihkan diri dan rumah secara menyeluruh.

Tradisi ini dilakukan untuk menyambut bulan suci dengan hati dan lingkungan yang bersih. Selain membersihkan rumah, masyarakat Makassar juga akan membersihkan masjid dan tempat-tempat ibadah lainnya.

BACA JUGA:Menyambut Ramadan dengan Bersih: Tradisi Mekuri Papua dan Maknanya

BACA JUGA:Tradisi Menyambut Ramadan di Indonesia: Ragam Budaya dan Kearifan Lokal yang Unik

3. Pasang Lampu-lampu Hias

Suasana Ramadan di Makassar semakin semarak dengan tradisi memasang lampu-lampu hias di jalanan, masjid, dan rumah-rumah.

Lampu-lampu hias ini biasanya berwarna-warni dan memiliki berbagai bentuk, seperti bulan sabit, bintang, dan lentera. Tradisi ini menambah keindahan kota Makassar dan menciptakan suasana Ramadan yang penuh dengan keceriaan.

Sumber: