Tak Ditemukan Kasus Polio, Dinkes Kabupaten Malang Gelar PIN Putaran Kedua
Kadinkes Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo.-Biro Malang Raya-
MALANG, MEMORANDUM - Kasus Polio belum ditemukan di wilayah Kabupaten Malang. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang tetap menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio serentak untuk kali putaran kedua.
"PIN pada putaran kedua dilaksanakan mulai 19 hingga 26 Februari 2024," ungkap Kadinkes Kabupaten Malang drg Wijanto Wijoyo, Senin, 19 Februari 2024.
BACA JUGA:Dinkes Kabupaten Malang Lakukan Vaksinasi Massal
Kadinkes menjelaskan, pelaksanaan kegiatan PIN sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan dilaksanakan secara serentak se-Jatim. Di mana untuk putaran pertama telah dilaksanakan pada Januari lalu, untuk kegiatannya sendiri telah tercapai 100 persen.
BACA JUGA:FR-PTM Dinkes Kabupaten Malang Peringati Hari Kesehatan Capai Rekor MURI
Pada putaran kedua kali ini sasarannya tetap sama yaitu untuk kelompok umur 0 hingga 7 tahun, terkait jumlahnya kemungkinan bisa bertambah. Karena bisa dimungkinkan pada saat putaran pertama tidak mendapatkan imumisasi polio, maka dia ikut pada putaran kedua.
BACA JUGA:Soal RSUD Lawang, Kadinkes Kabupaten Malang Serahkan Sepenuhnya ke Bupati
"Untuk pemberian vaksinnya tetap sama yaitu sebanyak 2 tetes pada setiap anak," kata Wijanto
Wijanto menambahkan, kegiatan sub PIN Polio dilaksanakan secara serentak se-Jatim, demikian juga untuk pelaksanaan di wilayah Kabupaten Malang secara serentak pada saat pelaksanan bulan timbang.
BACA JUGA:Kadinkes Kabupaten Malang: Tidak Semua Warga Bisa Berobat Gratis
Oleh karena itu setiap puskesmas akan bergerak pada setiap posyandu untuk memberikan Sub PIN Polio. Karena sasarannya hampir 300 ribu di Kabupaten Malang.
BACA JUGA:Lebihi Batas Waktu, Sejumlah Proyek Dinkes Kabupaten Belum Kelar
Kadinkes mengungkapkan, sebetulnya kasus polio, tidak ada di kabupaten Malang. Namun karena polio itu disebabkan oleh virus, maka dikhawatirkan akan menyebar secara cepat. Sehingga pemerintah melakukan antisipasi dengan memberikan imunisasi, karena penyebaran virus itu semua tidak tahu lebih baik mencegah daripada mengobati.
"Asalkan kita berpola hidup sehat dan rajin olah raga otomatis daya tahan tubuh akan terjaga dan tidak mudah terjakit penyakit," imbuh drg Wijanto.
Sumber: