Fenomena Caleg Depresi, Baktiono: Akibat Money Politic

Fenomena Caleg Depresi, Baktiono: Akibat Money Politic

Baktiono, politisi senior PDIP Surabaya.--

SURABAYA, MEMORANDUM-Baktiono, politisi senior PDIP Surabaya optimistis kembali terpilih sebagai anggota DPRD Surabaya periode 2024-2029. Tak ada persiapan khusus untuk menyongsong kemenangannya. Sebab jika terpilih, ini merupakan kali kelima ia duduk sebagai wakil rakyat di tingkat kota. 

"Tidak ada persiapan khusus. Nantinya langsung bekerja seperti biasanya, menjembatani warga dan memfasilitasi warga dengan maksimal. Ada aspirasi yang masuk, ya kita dengar dan ditindaklanjuti," kata Baktiono, Senin, 19 Februari 2024.

BACA JUGA:Caleg Nasdem DPRD Dapil 1 Ngamuk di Kantor Kecamatan Ajung Jember

Meski demikian, ketika disinggung soal potensi caleg gagal lalu mengalami depresi, dia menilai hal tersebut sangat kecil terjadi di metropolis.

BACA JUGA:SSC: Caleg Gagal Harus Lapang Dada dan Berjiwa Besar

“Selama ini saya belum pernah melihat caleg depresi atau stres di Surabaya, tidak seperti diberitakan di daerah-daerah lain. Karena apa, karena di Surabaya warganya banyak mendapatkan informasi dan juga pendidikan politik yang rasional,” ungkap Baktiono. 

Baktiono menjelaskan, meski caleg itu menabur uang atau melakukan money politic, tapi caleg tidak akan dipilih masyarakat kalau tidak pernah berbuat sesuatu untuk membantu kepentingan rakyat.

“Ya mungkin dipilih, tapi sebagian kecil saja. Di daerah lain kemungkinan juga rasional, apalagi arus informasi lewat HP atau internet cukup masif, bahkan dalam hitungan detik sudah sampai,” tandasnya.

Berdasarkan aplikasi Sirekap, Baktiono yang merupakan caleg dari dapil 2 ini telah mengantongi sebanyak 6006 suara hasil real count KPU sementara per 19 Februari 2024 dengan suara masuk 43 persen. Perolehan suara Baktiono menjadi yang paling tertinggi dari pesaing lintas parpol lainnya di dapil 2.

Disampaikan Baktiono, fenomena caleg stres mencuat akibat manuver politik cacat yang dilakukan oleh caleg tersebut. Yakni, mengelabuhi dan menipu rakyat dengan cara-cara yang tidak jujur dan tidak adil. Misalnya, menggelontorkan uang secara membabi buta untuk mempengaruhi suara warga agar memilih caleg tersebut.

"Namun hasilnya tidak sesuai harapan. Caleg tersebut gagal meski telah keluar uang banyak. Akibatnya, ya jadi depresi," ungkapnya. 

Ditanya soal tips agar tidak depresi jika gagal menjadi wakil rakyat, menurut Baktiono yang juga Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya ini adalah jangan berjuang di ujung kemudian ingin naik panggung. Artinya, dia berharap agar para caleg lebih banyak membangun jaringan ke masyarakat dan membantu memfasilitasi mereka sebagai modal sosial.

“Bung Karno mengatakan kalau berjuang itu sampai keringat kita menetes seperti es mengkristal. Artinya, ya kerja keras. Tidak hanya waktu kampanye kerja membantu warga, namun juga memfasilitasi warga sampai sekarang," pungkas anggota dewan empat periode ini. (bin)

Sumber: