Laka Kerja di Depo Meratus, Polisi Periksa Saksi-saksi, Keluarga Korban Sudah Ikhlas

Laka Kerja di Depo Meratus, Polisi Periksa Saksi-saksi, Keluarga Korban Sudah Ikhlas

Anak korban Zuliati dan menantu Dodik Ismanto menunjukkan foto semasa hidup korban. --

SURABAYA, MEMORANDUM-Polres Pelabuhan Tanjung Perak masih mendalami kejadian kecelakaan kerja di Depo Meratus di Jalan Tanjung Batu pada Selasa, 30 Januari kemarin. Dalam kejadian tersebut Hariono (65) korban tewas asal Kupang Krajan terlindas alat berat Reach Stacker yang berjalan mundur.

Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perah Iptu Muhammad Prasetya mengatakan bahwa, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap para saksi yang berada di lokasi kejadian. 

"Kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang melihat kejadian tersebut. Kejadiannya kan masih kemarin (30/1), jadi kami perlu waktu," kata Iptu Prasetyo, Rabu 31 Januari 2024.

Tak hanya meminta keterangan dari saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP), pihaknya juga meminta keterangan dari para ahli untuk bisa memastikan apakah ada unsur kelalaian ataupun kesengajaan yang mengakibatkan terjadinya korban jiwa.

BACA JUGA:Pekerja Depo Meratus Terlindas Alas Berat hingga Tewas

"Kami juga minta pendapat para ahli atas kejadian tersebut. Apakah nanti ada unsur kesengajaan ataupun kelalaian. Kami mohon waktu mas," bebernya. 

BACA JUGA:Awal Tahun 2024, Kapal Pesiar Mulai Kunjungi Tanjung Perak

Sementara itu anak korban Zuliati (47) mengatakan bahwa dirinya ikhlas atas kejadian yang merenggut nyawa sang ayah. "Saya ikhlas, mungkin sudah takdirnya bapak meninggal," kata Zuliati saat ditemui di rumahnya. 

Zuliati anak satu-satunya korban Hariono mengatakan bahwa ayahnya sudah bekerja selama 10 tahun di PT Parit Mas sebagai sopir truk kontainer. Ia dan keluarganya sebenarnya sudah meminta sang ayah untuk pensiun atau berhenti bekerja. 

"Saya pernah minta bapak berhenti kerja dan dirumah saja. Karena bapak punya penyakit jantung dan pernah operasi bypass jantung. Tapi bapak gak mau justru bilang kalau kamu nyuruh aku berhenti sama aja kayak nyuruh saya mati. Mungkin tidak mau menyusahkan anak juga," katanya. 

Sebelum kejadian meninggalnya sang ayah, sempat ada firasat dari menantu korban Dodik Ismanto suami Zuliati. Bahwa dalam mimpinya ia sedang menggali kuburan di lokasi yang tidak ia kenal. 

"Saya bermimpi sedang menggali kuburan. Saat itu saya tidak tahu itu kuburan di mana. Saya pikir itu bukan di Bojonegoro (Zulianti dan Dodik tinggal di Sumuragung, Baureno, Bojonegoro) soalnya pemakaman tersebut terlihat sempit. Dan saat pemakaman baru tau kalau lokasi bapak dimakamkan persis dengan mimpi saya di pemakaman Jarak," bebernya. 

Dalam kesehariannya, menurut Zulianti, sang ayah ditemai cucunya yang kuliah di Surabaya. Dirinya sendiri tinggal bersama suami di Bojonegoro. 

"Bapak sehari-hari dengan anak saya yang kuliah di sini (Surabaya). Bapak pernah berpesan ke perusahaan bahwa kalau ada apa-apa mengenai pekerjaan atau dirinya kecelakaan bisa menghubungi cucunya," ujarnya. 

Sumber: