4 Pasien DBD Meninggal Awal Tahun, Dinkes Tulungagung Dorong PSN Massal

Petugas melakukan fogging.--
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung menggelar fogging di SD Negeri Ketanon, Kecamatan Kedungwaru pada Jumat 21 Februari 2025.
Fogging dilakukan setelah Dinas Kesehatan memastikan adanya larva di lokasi dan di rumah salah satu korban keempat DBD yang meninggal di Kabupaten Tulungagung, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Dinkes Tulungagung Evakuasi ODGJ Ibu dan Anak
Mini Kidi--
Fogging menjadi cara terakhir yang ditempuh oleh Dinkes Tulungagung, setelah dipastikan adanya potensi penyebaran kasus DBD dan temuan jentik nyamuk di lingkungan sekolah dan lingkungan rumah korban meninggal di awal tahun 2025 ini.
Kabid P2P Dinkes Kabupaten Tulungagung, Desi Lusiana Wardhani ditemui di lokasi fogging mengatakan, dibandingkan tahun sebelumnya, ada siklus penurunan jumlah kasus DBD di Tulungagung. Namun potensi jumlah korban meninggal yang lebih banyak dibandingkan tahun 2024, masih cukup terbuka.
"Kalau dibandingkan tahun lalu, grafik temuan kasus di bulan Februari ini sudah turun dan semoga tidak ada kenaikan lagi. Tapi jumlah kematian di tahun ini yang berpotensi mengalami kenaikan, karena di dua bulan awal saja, sudah ada 4 kematian," ujarnya.
BACA JUGA:Dinkes Tulungagung Gratiskan Cek Kesehatan untuk Warga yang Ulang Tahun
Desi merinci, sepanjang Januari sampai Februari ini ditemukan 198 kasus DBD. Di mana 4 diantaranya meninggal dunia. Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah kasus DBD lebih sedikit, namun angka kematiannya berpotensi lebih tinggi sampai akhir tahun mendatang.
"Tahun 2023 ada 3 kasus kematian, 2024 ada 17 kasus, tahun ini baru dua bulan sudah 4 kasus. Ini yang menjadi catatan penting,'" ucapnya.
Lusi menyebut, sekitar bulan April tahun 2024 lalu Pemkab Tulungagung melakukan gerakan PSN masal serentak setiap hari Jumat. Imbasnya laju kasus DBD bisa ditekan sampai 75 persen.
BACA JUGA:Kasus DBD Terus Meningkat, Dinkes Tulungagung Bakal Aktifkan PSN Setiap Jumat
Kini pihaknya kembali mendorong pemdes dan masyarakat untuk melakukan kembali PSN masal di wilayahnya masing-masing.
"Nah ini yang kita mau ingatkan. Sebenarnya sudah ada imbauan dari Pak Sekda namun perlu dorongan dari pemdes juga agar warganya aktif," jelas Desi.
Sumber: