Kisah Pilu Siswi SMP di Surabaya Dicabuli Bapak, Kakak, dan Dua Paman

Kisah Pilu Siswi SMP di Surabaya Dicabuli Bapak, Kakak, dan Dua Paman

Rumah keluarga PD sekaligus tempat kejadian perkara di Kecamatan Tegalsari. --

SN sempat bertanya kepada korban terkait peristiwa yang terjadi, namun hanya diam saja dan dipendam sendiri tanpa bercerita kepada ibunya. Begitu juga AL, ketika ditanya kenapa sampai mencabuli adiknya, juga diam saja. 

Untuk diketahui, paman korban yakni RD merupakan perjaka tua dan belum pernah menikah. Ketika ditanya keluarga, dia juga mengaku hanya meraba-raba keponakannya, BS.

Sedangkan IS, istrinya sudah meninggal setahun lalu sehingga tidak mampu membendung syahwatnya. Diduga paman bejat ini melampiaskan syahwatnya ke korban. 

Merasa tubuhnya dijadikan piala bergilir oleh keluarganya, BS tidak kuat lagi sampai akhirnya membeberkan kepada keluarganya. Mendapatkan cerita dari keponakannya, SN memberitahu NR selanjutnya melapor ke polisi. 

Sepengetahuan SN, perkosaan yang dilakukan PD terhadap anak kandungnya sejak korban duduk di SD hingga SMP. Perempuan ini menduga persetubuhan terhadap anak kandung dilakukan PD saat NR terkena stroke di tangan kirinya.

Namun kondisi NR sekarang sudah sembuh dan masih menjalani terapi. "Sakitnya sebelum tahu ada kejadian ini. Kemuian mengungsi ke rumah adiknya di rusun wilayah Simokerto biar ada yang merawat," papar SN. 

Apa yang menyebabkan korban diperkosa bapak, kakak, dan kedua pamannya? SN menduga dari cara berpakaian BS sehari-hari yang mengundang birahi. Menurutnya, korban sering pakai hotpants dan rok mini 

"Mengetahui itu, tidak jarang ibu dan saudara BS ketika datang ke rumah sering menegurnya karena dinilai orang tidak pantas untuk dilihat. Kalau saya di rumah, sering kali menasehati keponakan untuk menggunakan pakaian yang tertutup. Sering kali kan dia pakai rok, saat tiduran kan auratnya terbuka pastinya mengundang nafsu," paparnya. 

Meski sering dinasihati untuk memakai pakaian tertutup, BS selalu tak mengindahkan omongan tantenya dan selalu membantahnya. 

"Waktu saya nasehati, BS bilang halah te, wong aku pakai daleman kok. Ya mungkin karena cara berpakaian anak sekarang seperti itu ya. Pakai rok terus pakai daleman kayak hotpants," terangnya. 

Peristiwa tragis yang dialami BS sampai di telinga SL, Ketua RT di Kecamatan Tegalsari. Dia tahu setelah anggota Satreskrim Polrestabes melakukan penangkapan terhadap para terduga pelaku. 

“Saya baru mengetahui kasus ini setelah polisi menangkap warganya. Dan yang paling mengagetkan korban masih anak kandung. Sedangkan terduga pelakunya adalah ayah, kakak, dan kedua pamannya. Saya tidak habis pikir,” beber SL.

Merasa prihatin, SL lalu mendatangi rumah keluarga BS dan bertemu dengan NR, ibu korban. SL mengungkapkan, berdasarkan pengakuan ibunya bila BS menjadi budak nafsu ayah, dua paman, dan kakaknya sejak masih kelas 4 SD.

“Menurut ceritanya (NR), yang menyetubuhi BS adalah kakak dan ayahnya, sedangkan untuk kedua pamannya hanya melakukan pencabulan dengan cara meraba-raba alat vitalnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kanit PPA Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanti Naingolan saat dikonfirmasi membenarkan telah menangani kasus perkosaan dan pencabulan yang dilakukan keluarganya sendiri.

Sumber: