Harlah Ke-78 Muslimat NU, Khofifah: Kaum Ibu Jadi Pilar Penting Capai Ketahanan Nasional

Harlah Ke-78 Muslimat NU, Khofifah: Kaum Ibu Jadi Pilar Penting Capai Ketahanan Nasional

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU yang juga Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Hari Lahir (Harlah) ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.-Rahmad Hidayat-

BACA JUGA:Gubernur Khofifah Siap Wujudkan Perayaan Nataru Aman, Lancar dan Kondusif

Keluarga, lanjut Khofifah, merupakan bangunan terkecil dalam masyarakat, dari masyarakat tersusunlah suatu negara dan bangsa. Apabila keluarga baik, maka masyarakat menjadi baik, dari masyarakat yang baik lahirlah bangsa yang baik.

BACA JUGA:10 Kali SAKIP Raih Predikat Terbaik A, Gubernur Khofifah dapat Apresiasi DPRD Jatim

"Dengan kata lain, institusi keluarga adalah sarana awal pembinaan pembangunan manusia yang seutuhnya. Oleh karena itu, pembangunan keluarga yang kokoh dan tangguh, merupakan kebutuhan mendasar suatu negara," terangnya.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Khofifah juga menyatakan bahwa Muslimat NU siap menurunkan angka stunting di Indonesia sesuai target pemerintah yakni 14 persen di tahun 2024. 

BACA JUGA:Maju Cagub 2024, Khofifah Pamit di Hadapan Ribuan Muslimat NU

Muslimat NU, tambah dia, telah melakukan serangkaian program dalam rangka mencapai target pemerintah tersebut. Program itu disebut sebagai program untuk mendukung Indonesia Emas 2045.

"Kami sudah melantik dan mengukuhkan Ibu asuh menurunkan stunting di semua provinsi," ujarnya. 

BACA JUGA:Sarmuji Akui Lebih Awal Dukung Khofifah Cagub

Dalam acara tersebut, juga turut dibacakan ikrar komitmen Muslimat NU untuk menurunkan stunting. 

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menghadiri Harlah ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Presiden mengenakan kemeja putih dipadu jas dengan sarung hijau dan peci hitam. 

Sementara itu, Presiden Jokowi mengingatkan agar rakyat Indonesia tidak terpecah gegara beda pilihan dalam Pemilu.

BACA JUGA:PAN-Golkar Dukung Khofifah Cagub

"Sebentar lagi kita akan pemilu. Pemilihan presiden dan legislatif. Proses pemilu penting dan menentukan, tapi kita tak ingin gara-gara pemilu, gara-gara beda pendapat, gara-gara beda pilihan kita saling menghujat, tidak boleh. Benar," kata Jokowi.  

Jokowi mengingatkan kerukunan antar warga selama pemilu. Jangan sampai ada perpecahan atau konflik antara tetangga. (*)

Sumber: