Cegah Banjir, Wali Kota Eri Resmikan Rumah Pompa Gresikan Kecamatan Tambaksari

Cegah Banjir, Wali Kota Eri Resmikan Rumah Pompa Gresikan Kecamatan Tambaksari

Eri Cahyadi melihat-lihat rumah pompa di Tambaksari.--

SURABAYA, MEMORANDUM- Setelah meresmikan dua rumah pompa, yakni rumah pompa Elveka Kebonsari dan rumah pompa Sentra Wisata Kuliner (SWK) Karah, pada Jumat 27, Oktober 2023 lalu, kini di awal tahun 2024, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan rumah pompa Gresikan Tambaksari, di Jalan Gresikan Tambaksari, Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya, Jumat, 5 Januari 2024.

Wali Kota Eri menuturkan bahwa pembangunan rumah pompa Gresikan Tambaksari ini merupakan salah satu bukti nyata komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menyelesaikan persoalan banjir.

Sebab, rumah pompa Gresikan Tambaksari memiliki peran strategis dalam mengelola air di wilayah tersebut guna membantu mengurangi mengatasi tantangan banjir.

BACA JUGA:Wali Kota Eri Cahyadi: Alokasi Dana BOPDA Rp 500 M

Dengan adanya fasilitas ini, Wali Kota Eri berharap dapat lebih efektif dalam menangani curah hujan yang tinggi dan meminimalkan risiko banjir.

BACA JUGA:Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Rotasi 9 Kepala Dinas

“Saya memiliki grup Forkom (Forum Komunikasi) yang sudah saya ikuti selama satu tahun (2023), di situ saya semakin mengetahui titik-titik di Surabaya yang masih ada genangan air. Karena pada waktu saya menjabat Walikota pertama kali setelah dilantik, saya melihat ada 350 catchment area yang ada genangan air,” kata Wali Kota Eri.

Ia menjelaskan, 350 catchment area atau daerah tangkapan air  yang timbul genangan air ini berasal dari saluran sekunder. Artinya, jika sebanyak 350 catchment area ini terdapat genangan air, kemungkinan ada ratusan di titik saluran tersier yang juga terdapat genangan air.

“Sehingga dari 350 itu sekarang menjadi 250 catchment area. Tahun ini yang kita sentuh adalah 250 casement area yang menjadi skala prioritas,” jelasnya.

Sehingga, ia menegaskan dalam melakukan penentuan anggaran harus ada skala prioritas. Seperti dalam menyelesaikan banjir, maka dapat diselesaikan selama berapa tahun? Karenanya, Wali Kota Eri berharap warga Surabaya harus mendapatkan edukasi untuk menyelesaikan persoalan banjir, nantinya anggaran akan diprioritaskan untuk penanganan banjir terlebih dahulu. 

“Sisanya baru untuk yang lain, karena tidak bisa satu masalah diselesaikan dalam satu. Maka harus punya skala prioritas yang disepakati dengan warga Surabaya,” tegasnya.

Lewat sistem tersebut, pencegahan banjir tidak bisa dilakukan hanya membuat dengan saluran saja. Ia mencontohkan seperti di kawasan Jalan Karanggayam, dan Jalan Jagiran, Kota Surabaya yang merupakan wilayah rendah. 

“Di wilayah rendah tidak mungkin (air) masuk ke sungai yang ada, sehingga diperlukan rumah pompa, karenanya di bangun rumah pompa. Ini fungsinya untuk mencegah munculnya titik banjir yang ada di Kota Surabaya,” terangnya.

Dimana alokasi dana untuk penanganan banjir di Kota Pahlawan tahun 2024 mencapai Rp700 miliar yang juga mencangkup perbaikan saluran air yang ada di perkampungan. Sebab, sebelumnya, Wali Kota Eri bersama Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya telah melakukan penandatanganan dengan RT/RW, serta LMPK hampir di seluruh tingkat RW untuk menyelesaikan persoalan banjir.

Sumber: