12 Gudang dan 20 Rumah di Dupak Masigit Terbakar, Warga Mengungsi di Musala
Kondisi pasca kebakaran di Kompleks gudang Jalan Jepara. -Rio-
SURABAYA, MEMORANDUM - Kebakaran terjadi di Kompleks gudang Jalan Jepara, Senin 1 Januari 2024 pukul 06.18. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun menyebabkan 12 gudang yang terletak di belakang ludes di lahap si jago merah.
Selain itu, kejadian tersebut menyebabkan 20 rumah warga terkena dampaknya, 3 di antaranya 3 rumah warga ludes terbakar. Hingga kini banyak warga yang mengungsi di musala setempat.
Sementara itu, Ketua RT 19/RW 02, Dupak Masigit, Muklis mengatakan, warganya yang terdampak ada 15 KK atau 25 jiwa. Sedangkan rumah warga yang terbakar ada 8 orang, yakni milik Hj Nainah, Nur Sulihah, Hendro Setiawan, Ainul Hikam, Abdul Rahman, Jayus, dan Zainal Abidin.
Pascakebakaran, masih kata Muklis, kata petugas BPBD Surabaya menyarankan ada penampungan bagi warga yang terdampak, namun warga tidak mau. Sehingga Muklis menyiapkan penampungan sendiri di musala.
BACA JUGA:772 Kebakaran di Surabaya Hingga Akhir 2023, Paling Banyak Dipicu Korsleting dan Api Terbuka
"Warga ditampung di musala RT 19 Dupak Masigit karena dampak psikologisnya belum tenang kalau disuruh pindah rumah. Sehingga kami tampung di musala atau rumah saya juga bisa," jelas Muklis.
Muklis mengaku, warganya yang terdampak kebakaran ada yang terbakar 40 sampai 60 persen. Saat ini masih berkoordinasi dengan pihak kelurahan Jepara lewat jalur Rutilahu (rumah tidak layak huni). "Kalau jumlah kerugian masih belum bisa dihitung," kata dia.
Muklis mengungkapkan, berdasarkan kronologis saat kebakaran sedang tidur di rumahnya. Kemudian dibangunkan oleh warga untuk diberitahu kalau ada kebakaran.
"Saat itu kebakaran belum parah, warga belum tahu saya sudah naik ke atas untuk mengecek. Saya berusaha memadamkan pakai selang tapi tidak mampu memadamkam api," jelas Muklis.
BACA JUGA:Waspada Kebakaran saat Libur Nataru, Ini Tips DPKP Surabaya
Untuk penyebab kebakaran, Muklis menduga dari sisa-sisa bakar-bakar pada malam harinya di lokasi. Karena kalau menyulut petasan tidak mungkin sampai besar.
"Sebab besarnya api baru pagi harinya pukul 06.00. Atau bisa saja dari menyulut petasan lalu percikannya masuk gudang. Tapi yang menyulut dari mana tidak tahu, karena warganya tidak ada yang menyulut petasan. Jadi penyebabnya masih simpang siur kami juga menunggu rilisnya," tandas Muklis.
Masih di tempat yang sama, Suharto, warga setempat mengatakan, saat kejadian sedang nonton televisi di rumah. Kemudian mendadak api padam. Lalu dia keluar dan mengecek keluar, ternyata ada kebakaran gudang palet.
"Yang terbakar ada gudang palet, besi, kursi di kompleks asrama Zeni TNI AD Jalan Jepara itu. Titik api dari gudang kayu di dalam," jelas Suharto.
Sumber: