Keponakan Masuk Rumah Sakit, Pria Ini Percayakan Layanan JKN

Keponakan Masuk Rumah Sakit, Pria Ini Percayakan Layanan JKN

Guna Setiawan--

BOJONEGORO, MEMORANDUM - Guna Setiawan (39), pria asli Desa Sumurcinde, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, tidak tinggal diam saat melihat sang keponakan, Annisa Rahayu Suci (4), mengalami muntah dan lemas. Guna langsung memberikan reaksi cepatnya dengan memberikan pertolongan dengan membawa Annisa ke faskes terdaftar terdekat dengan rumahnya.

Selanjutnya malam itu juga Annisa di rujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) dengan berbekal Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD), proses administrasi berjalan cepat dan tidak ribet, membuat Guna sekeluarga menjadi tenang.

“Malam itu langsung masuk ke IGD karena memang panasnya tinggi dan trombositnya rendah sekali. Dokter dan perawat dengan cekatan langsung memasangkan infus untuk kestabilan kondisi Annisa agar tidak lemas. Proses administrasi di rumah sakit juga mudah, karena cukup menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja sudah langsung dapat dilayani walaupun sebenarnya saat itu saya juga membawa Kartu JKN milik Annisa,” jelas Guna.

BACA JUGA:Derita Batu Empedu, Ulfa Percayakan Program JKN Ringankan Biaya Operasi

BACA JUGA:Adi Bersyukur, Operasi Glaukoma Sang Ibu Dijamin Layanan JKN

Kondisi Annisa yang jauh dari orang tuanya karena merantau bekerja di luar negeri membuat Guna mengambil alih sebagai orang tua keduanya. Guna bersyukur walaupun jauh dari kedua orang tuanya, Annisa telah menjadi peserta JKN sejak tahun 2021 melalui kepesertaan JKN mandiri kelas satu.

“Sembilan hari menjalani rawat inap pada salah satu rumah sakit di Kabupaten Bojonegoro menjadikan Annisa wajib untuk istirahat total karena ternyata mengalami demam berdarah. Bersyukur sekali semuanya dijamin oleh layanan JKN dan tidak mengeluarkan biaya apalagi dokter yang merawat pun tidak membedakan dengan pasien lainnya,” terang Guna.

Cerita dari kerabat tentang pelayanan JKN yang tidak memuaskan, menurut Guna sangat tidak terbukti. Annisa diberikan perawatan, obat, serta tidak di beda-bedakan dengan pasien yang lainnya. Guna menceritakan jika sarana dan prasarana kamar rawat inap pun sangat memadai sehingga ventilasi udara selalu terjaga.

“Ternyata Program JKN ini tidak setengah hati karena faskes yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan pun juga memberikan layanannya yang luar biasa. Ada yang cerita jika sakit lalu menggunakan layanan JKN pasti akan dinomor duakan dan ternyata tidak benar. Bayangkan jika Annisa belum terdaftar menjadi peserta JKN maka bisa dipastikan biaya yang dikeluarkantidak sedikit,” papar Guna.

BACA JUGA:Rutin Transfusi Darah, Layanan Program JKN Ringankan Beban Keluarga Pensiunan ASN Ini

BACA JUGA:Romin Puas, Layanan JKN Jamin Penuh Penyakit Kanker Serviks Sang Adik

Guna yang sehari-harinya dekat dengan Annisa, juga sudah memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN yang menurutnya sangat memudahkan dan tidak menyita waktu kerjanya ketika membutuhkan layanan administrasi JKN. Terutama saat ia harus kembali ke faskes untuk mengantar Annisa kontrol setelah selai rawat inap di rumah sakit.

“Annisa ini kemana-mana hampir selalu saya temani, sehingga saat kembali berobat ke faskes maka saya juga yang mengantarkan. Karena saya juga mempunyai aktivitas rutin yang tidak dapat ditinggalkan, maka saya pun menggunakan Aplikasi Mobile JKN agar tidak terlalu lama antre. Andaikan dari dulu aplikasi ini ada dan di hadirkan, mungkin saja keluhan yang dulu sering dirasakan oleh peserta JKN tidak terjadi,” kata Guna.

Guna menyadari jika saat ini layanan JKN semakin mudah dan cepat, terlebih ia tidak melihat ada dokter dan perawat yang membeda-bedakan pasiennya. Anisa diperlakukan dengan baik, bahkan menurutnya kadang ada perawat yang datang menjenguk keponakannya itu sekedar untuk menghibur dengan menceritakan dongeng anak-anak.

Sumber: