Mengatasi Selulit, Penyebab dan Cara Menghilangkannya dengan Efektif

Mengatasi Selulit, Penyebab dan Cara Menghilangkannya dengan Efektif

-Ilustrasi-

MEMORANDUM - Selulit sering menjadi keluhan karena penampakannya yang mengganggu bagi sebagian orang. Penyebab Selulit bisa bermacam-macam dan umumnya memang sulit untuk dicegah. Meski begitu, Selulit bisa disamarkan dengan beragam cara, mulai dari cara yang alami hingga perawatan medis.

Selulit adalah guratan menyerupai kulit jeruk yang umumnya terlihat pada paha, lengan, pinggul, bokong, dan perut. Pada kondisi yang lebih parah, selulit bisa membuat kulit tampak bergelombang. Namun, selulit yang ringan hanya akan tampak jika kulit dicubit atau ditarik.

BACA JUGA:6 Buah yang Mengandung Kolagen, Baik untuk Merawat Kesehatan Kulit

Penyebab Selulit yang Perlu Anda Ketahui

Selulit disebabkan oleh tumpukan lemak di antara jaringan ikat yang menyambungkan kulit dengan lapisan otot di bawahnya. tumpukan lemak ini mendorong kulit ke atas, sementara jaringan ikat terus menahannya. Kondisi inilah yang menyebabkan permukaan kulit tampak bergelombang dan tidak rata.

BACA JUGA:Ketahui Penyebab Kulit Wajah Kering, Berikut Cara Mengatasi dan Merawatnya

Berikut adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami selulit:

1. Jenis kelamin

Walau bisa dialami oleh siapa saja, wanita lebih berisiko mengalami selulit dibandingkan pria. Hal ini disebabkan oleh struktur jaringan ikat wanita yang lebih mudah terisi dan diregangkan oleh lemak.

BACA JUGA:Jangan Sampai Salah, Simak 7 Tips Merawat Kulit Kering agar Tetap Sehat dan Lembut

2. Hormon

Hormon juga merupakan salah satu penyebab selulit. Hormon estrogen, insulin, tiroid, prolaktin, dan noradrenalin adalah hormon yang berperan dalam terbentuknya selulit.

Pada wanita, hormon estrogen memiliki peran dalam mengatur penyimpanan lemak tubuh yang akan dibutuhkan selama masa kehamilan dan persalinan. Ini menyebabkan lemak secara alami menumpuk di payudara, paha, dan bokong.

Risiko seorang wanita mengalami selulit umumnya meningkat saat hormon estrogen sedang tinggi, misalnya saat hamil, menyusui, dan mengonsumsi pil KB dalam waktu yang lama.

Sumber: