Tangkal Kenakalan Remaja, Pemkot Surabaya Optimalkan Sosdir ke Sekolah
Para remaja diduga hendak tawuran diamankan di Mako Satpol PP Surabaya waktu lalu.--
"Penguatan jejaring baik dengab OPD terkait. Contoh dengan Satpol PP dengan kegiatan penjangkauan anak anak yang melakukan kegiatan negatif dan lain lain," ungkapnya.
BACA JUGA:Minimalisir Kenakalan Remaja, Komisi D Minta Pemerintah dan Elemen Masyarakat Sinergi Mengawasi
Pemkot juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Misalnya beberapa waktu lalu belasan remaja ditangkap Polsek Bubutan karena diduga hendak tawuran. Kemudian dibawa ke Mako Satpol PP Surabaya. Mereka diberikan sanksi sosial di Liponsos. Sedangkan untuk yang membawa senjata tajam diserahkan ke kepolisian.
"Kami juga selalu bekerjasama dengan aparat penegak hukum," jelasnya.
Sebelumnya Kepala Satpol PP Surabaya, M. Fikser menyampaikam bahwa sanksi sosial diberikan sebagai bentuk pembinaan dan pendidikan kepada para remaja tersebut. Selain itu, sanksi tersebut juga diharapkan dapat memberikan efek jera kepada para remaja lainnya agar tidak terlibat tawuran.
"Sanksi sosial ini diberikan untuk memberikan pembinaan dan pendidikan kepada para remaja tersebut. Kami berharap, dengan sanksi ini, mereka dapat menyadari kesalahannya dan tidak akan mengulanginya lagi," jelasnya.
Fikser juga mengatakan, pihaknya turut menggandeng DP3APPKB kota Surabaya, untuk pendataan serta outreach. “Kami datangkan DP3A untuk melakukan pendampingan dan pendataan. Karena beberapa dari mereka ada yang putus sekolah, jadi kita beri penanganan juga”, jelas Fikser.
BACA JUGA:Cegah Kenakalan Remaja, Pemkot Surabaya Beri Pendampingan Psikologis dan Psikoedukasi
Fikser juga berharap, masyarakat dapat bekerja sama dengan aparat gabungan, dalam melakukan pengawasan terhadap aktifitas remaja di malam hari.
“Pembatasan jam malam ini untuk mengantisipasi tindak kejahatan di malam hari. Serta memberikan rasa aman nyaman bagi warga kota Surabaya. Sehingga warga dapat melakukan istirahat di malam hari,” kata Fikser.
Satpol PP Surabaya berusaha mengedukasi anak-anak yang terjaring razia, agar tidak mengulangi perbutan tersebut. Selain itu pula, Satpol PP juga berusaha menghimbau kepada para orang tua agar lebih memperhatikan anak-anak mereka agar tidak keluar larut malam.(alf)
Sumber: