Puslitbang Polri Kunjungi Polres Pasuruan, Supervisi untuk Cegah Intoleransi dan Radikalisme

Puslitbang Polri Kunjungi Polres Pasuruan, Supervisi untuk Cegah Intoleransi dan Radikalisme

Kapuslitbang Polri Brigjen Iswyota Agoeng Lesmana Doeta berfoto bersama Kapolres dan para peserta atau undangan.--

PASURUAN, MEMORANDUM-Polres Pasuruan kedatangan salah satu pejabat utama Mabes Polri. Kapuslitbang Polri Brigjen Iswyota Agoeng Lesmana Doeta didampingi Ketua Tim Peneliti Kombes Saefuddin Mohammad melakukan kegiatan supervisi dan penelitian di ruang Rupatama Polres Pasuruan, Selasa, 21 November 2023.

Kegiatan supervisi dan penelitian itu juga membicarakan soal "Penguatan Peran Polri Dalam Menanggulangi Intoleransi Dan Radikalisme Guna Mencegah Terorisme". Kedatangan Kapuslitbang dan tim diterima Kapolres AKBP Bayu Pratama Gubunagi, Wakapolres Kompol Hari Aziz, Pejabat utama Polres Pasuruan. Selain itu juga Kapolsek jajaran, Wakil Ketua Bhayangkari beserta anggota, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Pasuruan, Dinas Instansi terkait, serta beberapa tokoh agama.

Kapolres Pasuruan dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Kapuslitbang Polri beserta Tim yang berkunjung di Polres Pasuruan. "Semoga dalam kegiatan ini, Tim Puslitbang Polri bisa memberikan penguatan kepada anggota Polri dalam menanggulangi intoleransi dan radikalisme," ucapnya.

BACA JUGA:Ada-Ada Saja! Caleg Dapil 6 Kabupaten Pasuruan Teror Rumah Anggota Dewan

Kapolres menambahkan, di wilayah hukum Polres Pasuruan harus diakui masih ada beberapa gesekan-gesekan yang berhubungan dengan intoleransi. Misalnya pernah terjadi pembubaran sebuah pengajian. Termasuk paham radikalisme yang melakukan kegiatannya melalui media sosial atau yang lain. “Untuk itu kami mohon petunjuk kepada Tim Puslitbang Polri dalam menangani hal tersebut," imbuh Kapolres.

BACA JUGA:KIP-Prabowo Perkuat Komitmen Menangkan Capres Nomor 2 di Tapal Kuda

Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan penayangan company profile Puslitbang Polri.  Selanjutnya disusul sambutan Kapuslitbang Polri. "Kebebasan dalam beragama di Indonesia saat ini masih mendapat gangguan oleh kelompok Intoleran berupa aksi kekerasan, penolakan dan ancaman potensial. Maka dari itu, kegiatan hari ini dilaksanakan guna mengetahui gambaran serta peran serta masyarakat dalam menanggulangi dan mencegah Intoleransi dan radikalisme serta aksi terorisme," jelas Brigjen Pol. Agoeng.

Brigjen Agoeng mengharapkan hari ini semua responden bisa memberikan jawaban dalam setiap pertanyaan yag diajukan oleh tim peneliti. Termasuk memberikan informasi se objektif mungkin. “Sehingga dapat digunakan sebagai bahan referensi oleh Bapak Kapolri guna mengambil langkah taktis dan teknis dalam pengambilan kebijakan," sarannya. (mh)

Sumber: