Dinas Pendidikan Tulungagung Gelar Workshop Pembelajaran Inklusif Bagi Siswa Penyandang Disabilitas
Imam Turmudi (tengah) bersama narasumber dan peserta workshop.-Biro Tulungagung-
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM - Guna memberikan layanan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) agar semua bisa terlayani pendidikannya maupun pembelajarannya, maka Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten TULUNGAGUNG menggelar workshop pembelajaran inklusif bagi siswa penyandang disabilitas jenjang SMP.
Disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten TULUNGAGUNG, Rahadi Puspita Bintara melalui Kasi Sarpras Bidang Pembinaan SMP, Imam Turmudi, workshop dilaksanakan di Aula SMPN 3 TULUNGAGUNG selama dua hari, mulai Selasa tanggal 21 hingga Rabu 22 Nopember 2023.
"Kegiatan ini dilaksanakan Dinas Pendidikan Bidang SMP dalam penanganan anak berkebutuhan khusus penyandang disabilitas, melalui anggaran RKA Dinas Pendidikan Kabupaten TULUNGAGUNG, khususnya di bidang SMP tahun 2023," terangnya.
BACA JUGA:Dindik Tulungagung Gelar Workshop Tingkatkan Mutu Pembelajaran
Diungkapkan Imam Turmudi, narasumber workshop kali ini dari Pokja Pendidikan Inklusi Provinsi Jawa Timur, salah satunya Tutik Haryati S.Pd, MPd.
"Untuk pesertanya diikuti 80 orang terdiri dari guru sekolah menengah pertama (SMP) negeri dan swasta yang memiliki siswa berkebutuhan khusus," jelas Imam Turmudi.
Lebih lanjut Imam Turmudi menyampaikan, maksud dan tujuan dari workshop ialah untuk memberikan layanan pendidikan sesuai karakteristik anak berkebutuhan khusus, agar semua bisa terlayani pendidikannya maupun pembelajarannya dengan maksimal.
BACA JUGA:Dinas Pendidikan Tulungagung Buka PPDB Secara Serentak
Imam Turmudi berharap serta meminta kepada para peserta workshop, agar semuanya menyampaikan kepada teman guru di sekolah, bahwa anak berkebutuhan khusus perlu penanganan secara khusus. Sehingga anak-anak berkebutuhan khusus mendapatkan layanan sesuai dengan porsinya dan kekhususannya.
"Pertama agar manset seperti ini ditularkan dan disampaikan kepada seluruh guru yang ada di sekolah. Kedua jangan sampai terjadi pembiaran terhadap para ABK ini, dengan alasan kami tidak mengerti apa yang harus kita lakukan. Selanjutnya supaya anak - anak berkebutuhan khusus tidak terjadi pembiaran di sekolah," pungkas Imam Turmudi.(kin/mad)
Sumber: