Tim BBPMP Jatim Monitoring ke Disdikbud Kota Mojokerto

Tim BBPMP Jatim Monitoring ke Disdikbud Kota Mojokerto

Tim monitoring BBPMP Jatim di kantor Disdikbud Kota Mojokerto.-Biro Mojo-

MOJOKERTO, MEMORANDUM - Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Mojokerto sambut kedatangan  tim monitoring dari Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP) Jatim. 

Kunjungan tim BBPMP yang dilakukan secara berkala tersebut untuk memastikan  memastikan implementasi kurikulum merdeka belajar di lingkup lembaga pendidiikan di Kota Mojokerto.

BACA JUGA:Bertahap, Disdikbud Kota Mojokerto Realisasi Pembangunan Galeri Bung Karno

Kepala Disdikbud Kota Mojokerto Amin Wachid mengatakan, agenda monitoring merupakan wujud keseriusan BBPMP Jatim dalam mengawal keberhasilan pendidikan di Kota Mojokerto. 

Kebetulan SPM (standar pelayanan minimal di bidang pendidikan, red) kami kemarin, alhamdulillah mendapatkan predikat tertinggi se-Jawa Timur, 99,81%. 

BACA JUGA:Lestarikan Musik Tradisional, Disdikbud Kota Mojokerto Adakan Lomba Patrol

"Itu semua berkat bimbingan arahan dari pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan Kemendikbudristek yang memang tidak henti-hentinya membimbing kami,” kata Amin Wachid, Minggu (19/11).

Kaitannya dengan spirit dan inspirasi Program Merdeka Belajar, Pemerintah Kota Mojokerto mengedepankan ke karakter siswa yang juga menjadi bagian penting di dalam Profil Pelajar Pancasila.

Ia menyampaikan, sebelum ilmu, ada hal yang seharusnya lebih dulu ditanamkan ke para siswa, yaitu karakter positif berupa adab kepada orang tua dan guru yang pendekatannya melalui berbagai hal yang sifatnya religius.

“Kami setiap pagi ada jam literasi pukul 06.45 WIB sampai pukul 07.15 WIB yang oleh sebagian guru awalnya diartikan sebagai jam bebas membaca grup WA (WhatsApp), kami alihkan menjadi peningkatan iman dan takwa di sekolah,” terang Amin.

Rencananya, monitoring dari BBPMP Jatim bakal berlangsung selama 2 hari ke depan. Sejauh ini, Disdikbud Kota Mojokerto telah melaksanakan 25 episode merdeka belajar yang telah digaungkan pemerintah.

Program tersebut menyentuh hingga guru sebagai pihak yang terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. Kurikulum merdeka memiliki sejumlah keunggulan, seperti peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat dan aspirasinya. 

Kemudian, guru mengajar sesuai capaian dan perkembangan peserta didik dan sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan, serta mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik. (*)

 

Sumber: