Sebagai Lumbung Pangan Nasional, Lamongan Diversifikasi Tanaman Hortikultura

Sebagai Lumbung Pangan Nasional, Lamongan Diversifikasi Tanaman Hortikultura

Petik buah melon di Green House Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan-Biro Lamongan-

LAMONGAN, MEMORANDUM - Menyandang sebagai lumbung pangan nasional, Pemerintah Kabupaten LAMONGAN terus kembangkan tanaman pangan masyarakat, salah satunya dengan divesifikasi (penganeragaman) tanaman pangan hortikultura. Jum'at 17 November 2023.

Dikatakan, Bupati LAMONGAN Yuhronur Efendi saat melakukan petik melon di Green House Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten LAMONGAN, diversifikasi tanaman pangan menjadi langkah Pemkab LAMONGAN dalam penyempurnaan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan pemerintah.

“Yang dilakukan oleh dinas ketahanan pangan dan pertanian ini dalam rangka mencukupi kebutuhan para petani tidak hanya persoalan kualitas produksi saja, tapi juga keberlangsungan ini yang harus terus kita pertahankan dan tambahan lagi, sekarang yakni diversifikasi tanaman pangan,” tutur Pak Yes sapaan akrab Bupati LAMONGAN.

BACA JUGA:19th WBL, Pemkab Lamongan Dorong Jadi Iconic Wisata di Jatim

Sebab, output penanaman melon di green house dinas pertanian seluas 8 x 10 m2 yang dikelola dan ditanam secara langsung oleh pewagai DKPP Kabupaten Lamongan untuk ditularkan dan disosialisasikan kepada kelompok tani di wilayah-wilayah yang berpotensi pengembangan hortikultura.

Selain itu, memasuki musim penghujan, Pak Yes meminta kesiapan DKPP Lamongan untuk masuki musim tanam hingga langkah antisipasi keberadaan hama.

“Mari terus bersama-sama bergandeng tangan khususnya para petugas lapangan (PPL) yang ada sebagai ujung tombak dengan sekolah lapang yang tidak hanya dilaksanakan secara formal saja, tapi juga menghasilkan sebuah inovasi-inovasi,” ucap Pak Yes.

BACA JUGA:Cetak Sumber Daya Manusia Handal, Pemkab Lamongan Perkuat Kualitas Bidang Pendidikan

Disisi lain, terdapat tiga tantangan dalam merealisasikan diversifikasi pengelolaan pangan yakni kualitas lingkungan, teknologi pertanian, dan kesiapan sumber daya manusia.

Sehingga dalam menyelesaikan persoalan tersebut Pemkab Lamongan berikan hand tracktor kepada kelompok tani Fajar Tani Banaran Desa Soko, Tikung; Kelompok tani Maju Mojokerep Desa Wonokromo, Tikung.

Serta Kelompok Tani Peertiwi Desa Banjarejo, Sukodadi serta pompa air kepada kelompok tani Rame Gawe I Desa Prijekngablak, Karanggeneng.

BACA JUGA:Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkab Lamongan Terima Insentif Fiskal

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan Mohammad Wahyudi mengungkapkan, panen melon pertama di Green House DKPP Lamongan tersebut menjadi contoh kepada masyarakat akan diversifikasi tanaman yang tidak hanya padi, jagung, kedelai, dan sorgum.

“Ini merupakan contoh kepada masyarakat, mari kita diversifikasi tanaman tidak hanya padi tidak hanya jagung, karena melon ini juga nilai ekonomisnya cukup tinggi,” ucapnya.

Meski dilakukan penanaman melon dimusim kemarau yang tinggi, kata Wahyudi, DKPP Lamongan mampu memanen melon varietas red aroma dengan berat 1,5 - 1,7 kg/buah dalam masa tanam 75 hari.

BACA JUGA:Awarding Lingkungan Hidup 2023, Wujud Partisipasi Aktif Pemkab Lamongan Jawab Isu Perubahan Iklim

“Melon yang ada di green house dinas pertahanan pangan dan pertanian ini luasnya 8 x 10 m2, tanamannya ada 204, karena panas yang luar biasa dan suhu rata-rata kemarin itu 45 drajat.

Jadi dengan posisi seperti itu, hasilnya satu buah beratnya antara 1,5 sampai 1,7 kg, ini sesuatu yang cukup baik karena paikan kepada teman-teman yang lain,“ ujarnya.

Tak hanya itu, perkembangan tanaman holtikultura di Kabupaten Lamongan telah mengalami tren positif, dibeberapa wilayah seperti Ngimbang, Sugio, Sambeng, Modo, Paciran, Brondong.

BACA JUGA:Pemkab Lamongan Luncuran Buku Kolam Lele Caca, Karya Bunda Paud

Hingga beberapa daerah sekitar mampu membudidayakan berbagai jenis varietas melon, pisang cavendish, dan berbagai sayur secara green house maupun hidroponik.

“Alhamdulillah di Lamongan sudah mulai beragam, ketersediaan ganaman pangan, dan saat ini sudah ada transfer pengalaman kepada masyarakat dari pengalaman sendiri yang dibawakan oleh dinas,” pungkasnya.(pul)

Sumber: