FIFA dan Peserta Piala Dunia U-17 Puas dengan Venue dan Lapangan Latihan, Warisan Positif Sepakbola Indonesia
Venue Jepang vs Polandia di Stadion Si Jalak Harupat yang sempat terjadi hujan deras dan pertandingan bisa terselenggara hingga tuntas.-(Dok LOC WCU17/SBN)-
JAKARTA, MEMORANDUM - Empat stadion yang menjadi venue Piala Dunia U-17 yakni Gelora Bung Tomo, Manahan, Si Jalak Harupat, dan Jakarta Internasional Stadium mendapatkan tanggapan positif dari FIFA.
Semenjak pembukaan hingga sekarang, stadion tersebut telah berhasil naik level ke taraf yang diharapkan, yakni level penyelenggaraan turnamen internasional.
Terujinya venue Piala Dunia U-17 di Indonesia yakni saat stadion Si Jalak Harupat didera hujan deras saat pertandingan pembuka antara Jepang dan Polandia. Meski demikian, kendala cuaca ini tak menjadi halangan terselenggaranya pertandingan hingga tuntas.
BACA JUGA:PLN Pasok Listrik Andal Selama Gelaran Piala Dunia U-17
Kualitas baik di semua lapangan di turnamen piala dunia U-17 (lapangan pertandingan maupun Latihan) dicapai berkat kerja bersama dari para manajer lokal lapangan dan penjaga rumput lapangan. Pencapaian ini tak lepas dari arahan dan dukungan tim manajemen lapangan FIFA yang selalu memastikan kondisi terbaik lapangan disetiap penyelenggaraan pertandingan.
Venue-venue pertandingan ini akan menjadi tempat bagi 52 laga yang akan berlangsung hanya dalam kurun waktu tiga minggu ke depan. Sebuah tantangan yang besar bagi setiap penyelenggara kejuaraan sepak bola bertaraf dunia.
Stadion yang bakalan paling banyak menyelenggarakan pertandingan hingga 16 kali adalah Jakarta International Stadium (JIS). Menurut FIFA, seiring dengan berjalannya turnamen, JIS sudah teruji dengan optimal dalam skala internasional.
BACA JUGA:Penyelenggaraan PD U-17 On The Track, Arya: Catatan Minor Dibenahi Sambil Jalan
Semua tim yang bertanding baik di Jakarta, Kab. Bandung, Surakarta, dan Surabaya memuji kualitas stadion. Mereka menyatakan kepuasannya atas kualitas lapangan, baik di stadion pertandingan maupun di tempat Latihan.
FIFA juga telah mengungkapkan kepuasannya atas pencapaian ini serta mengapresiasi segala usaha PSSI dan pemerintah Indonesia yang telah memenuhi segala tugas dan standard renovasi semua stadion, termasuk untuk JIS.
Sejak JIS terpilih sebagai salah satu stadion Piala Dunia FIFA U-17 Indonesia 2023™, PSSI dan kementerian PUPR langsung tancap gas bekerja keras untuk meningkatkan kualitas stadion. Standard yang mesti tercapai adalah setidaknya memenuhi standard minimum FIFA sebagai lokasi penyelenggaraan pertandingan sekelas turnamen resmi FIFA.
BACA JUGA:Ikram Al Giffari Tampil Gemilang di Bawah Mistar Timnas Indonesia U-17 saat Imbangi Ekuador
Jenis rumput yang digunakan di lapangan adalah Zoysia, rumput yang biasa tumbuh di negara tropis. Menurut Alan Ferguson, manajemen lapangan senior FIFA, meskipun ada faktor tantangan kelembaban dan curah hujan, kualitas rumput Zoysia yang dipakai di sepanjang turnamen ini terbilang baik.
“Faktor kelembaban dan curah hujan (tinggi) di musim hujan khususnya, akan selalu menjadi tantangan yang spesifik. Namun semua ini telah tertangani dengan sangat baik dengan level terinterupsi yang minimum. Pemeliharaan rumput lapangan di semua stadion, pemotongan rumput dengan ketinggian yang tepat serta penggunaan mesin pengelolaan rumput, yang merupakan hal baru bagi Indonesia, tak hanya membuat turnamen ini lebih baik tapi juga menghasilkan warisan terbaik melalui wadah stadion-stadion berkelas dunia," Alan Ferguson.
Rumput Zoysia yang digunakan di JIS merupakan hasil panenan dari rumput di lapangan kampus Universitas Pelita Harapan. Pemanenan rumput menggunakan mesin khusus yang dapat menggulung rumput seperti karpet dengan ketebalan lebih dari 4 cm.
BACA JUGA:Jumatan di Hotel Double Tree Hilton, Timnas Indonesia U-17 Berharap Dapat Hasil Maksimal
"Proses penggantian rumput lapangan sangat dimonitor dengan ketat oleh tim manajemen lapangan FIFA. Diantaranya dengan pengecekan kualitas rumput dan lapangan setiap harinya," ucapnya.
Dengan berlangsungnya turnamen Piala Dunia U-17, para penjaga rumput lapangan di setiap stadion dan juga manajer lapangan akan mendapat banyak keuntungan melalui knowledge-sharing atau proses berbagi pengetahuan. Hal ini tercapai melalui kerja sama yang baik dengan tim manajemen lapangan FIFA.
"Dengan kolaborasi ini, maka selanjutnya mereka akan memiliki nilai tambah dalam hal keahlian merawat permukaan lapangan untuk kompetisi tingkat dunia selanjutnya. Hal yang sangat penting dan berarti bagi masa depan sepak bola Indonesia," pungkasnya.(rid)
Sumber: