DCT Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Amburadul
Dari kiri, Saifullah Damanhuri, Faizaturrohmah, dan Moh Aminuddin.-Biro Pasuruan-
Kemudian sorotan ketiga, soal caleg yang sebelumnya masuk DCS. Tapi tiba-tiba hilang saat pengumuman DCT. Dia adalah Sunaryo, Ketua Bappilu Partai Golkar yang juga Wakil Ketua Bidang Kaderisasi. Sunaryo dianggap sebagai caleg potensial jadi. Dan berupaya mendulang suara Golkar di Kabupaten Pasuruan. Namun tiba-tiba namanya digantikan oleh caleg “titipan” DPP.
BACA JUGA:Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan Penuhi Panggilan Penyidik Polres Pasuruan
BACA JUGA:Rumah Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Dibondet Orang Tak Dikenal
Dan sorotan keempat, soal berubahnya nomor urut caleg partai Golkar Dapil 1. Dari nomor urutan 1 menjadi nomor urut 4. Rita Wahyu Lillah saat DCS bernomor 1. Namun saat DCT namanya digeser oleh Nik Sugiharti.
Ketua Bidang Divisi Teknis dan Pemilihan KPU Kabupaten Pasuruan, Fatimatuz Zahro menanggapi beberapa poin. Misalnya untuk masalah tiga DCT anggota legislatif dari PPP yang pindah ke Partai Gerindra, menurutnya, selama DCT belum ditetapkan partai politik masih bisa melakukan perubahan di masa pencermatan rancangan DCT.
Baik mengganti nomor urut, dapil, atau mengganti bacalon berdasarkan persetujuan partai politik tingkat pusat.
Sementara, terkait soal calon yang meninggal dunia, menurutnya KPU sudah melaksanakan tahapan penetapan DCT sesuai dengan regulasi.
”Terkait calon yang meninggal masuk dalam DCT kami memedomani Pasal 87 PKPU 10 tahun 2023. Dalam proses pencalonan anggota DPRD peserta pemilu adalah partai politik. Sampai saat ini KPU Kabupaten Pasuruan belum menerima informasi dari partai politik terkait calon yang meninggal. Jika kami sudah menerima informasi dari partai politik terkait calon tersebut, akan kami tindaklajuti sesuai ketentuan yang berlaku,” tegas Zahro.
Soal belum adanya surat dari Partai Perindo, dibenarkan Sekretaris Perindo, dr Christian Tanaya. Christian yang kini didaulat menggantikan Bambang Heri sebagai Ketua mengaku belum mengirimkan surat resmi ke KPU perihal meninggalnya Bambang. Hal ini karena saat itu masih dalam suasana duka.
“Kalau koordinasi sebenarnya sudah. Tapi saat itu KPU meminta surat resmi. Ya kita suasana duka, belum bisa memenuhi itu,” cetus Christian.
Sementara itu, memorandum.disway.id juga mencoba menghubungi dua dari tiga anggota yang pindah partai. Siang dan malamnya sudah mencoba menghubungi Saifullah Damanhuri melalui ponselnya. Bahkan, WA juga tak berbalas.
Dan malam harinya mencoba menghubungi Moh Aminuddin. Amin juga tak menjawab panggilan. WA juga diabaikan.
Namun, dari foto status anak menantu Saifullah ini ternyata sudah berganti baju. Baju yang dikenakan saat ini ada baju warna putih, khas baju Partai Gerindra dengan tangan kanan menggambarkan tanda hormat. (*)
Sumber: