Pembunuhan Menantu Hamil di Pasuruan, Ada Dugaan Mertua Malu karena Faktor Ekonomi
Foto semasa hidup Fitria. -Oskario Udayana-
SURABAYA, MEMORANDUM - Teka teki motif pembunuhan terhadap Fitria masih belum terungkap. Ibu korban, Nurul Afini memastikan tidak ada indikasi kekerasan seksual.
Namun, ada dugaan pembunuhan karena faktor ekonomi dan kondisi itu diketahui oleh mertuanya. Merasa malu sehingga membunuhnya.
"Saya enggak tahu. Kalau itu aman (tidak ada indikasi ke sana). Soalnya waktu dimandikan jenazahnya, yang kelihatan ada memar di perut. Kayaknya ditekan sama pelaku. Saya enggak tahu penyebab memarnya," jelas Nurul.
BACA JUGA:Dugaan Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan, Mulai Persoalan Utang, Pemerkosaan hingga Ilmu Kejawen
BACA JUGA:Janin di Perut Fitria, Korban Pembunuhan Mertua di Pasuruan Tak Terselamatkan
Nurul juga mengaku, bila mertuanya tidak pernah melakukan kekerasan pada anaknya sebelumnya. Hanya saja suami anaknya pernah bertengkar dengan bapaknya (pelaku).
"Anak saya diam di kamar tidak mau ikut-ikut," jelasnya.
BACA JUGA:Dua Hari Sebelum Meninggal, Korban Pembunuhan di Pasuruan Fitria Kirim WA Minta Maaf kepada Orangtua
BACA JUGA:Ini Kronologi Aksi Sadis Mertua Gorok Menantu yang Hamil 7 Bulan hingga Tewas di Pasuruan
Bahkan, sebelum dibunuh korban sempat video call dengan Nurul dan menceritakan keadaan tangganya.
"Dia sempat bilang, Bu aku mau jual TV sama STB-nya, buat bisa beli sepeda jelek-jelekan. Suamiku minta Rp 1 juta. Kemarin sempat ditawar orang Rp 750 ribu," ungkap Nurul.
BACA JUGA:Mertua Tega Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan di Pasuruan, Ini Dugaan Motifnya
Korban juga meminta maaf karena selalu merepoti ibunya.
"Sepurane sing akeh, aku mesti ngerepoti ibu. Jadi dia itu dalam satu bulan ini, setiap kali WhatsApp (WA) saya selalu bilang ibu baik-baik saja, aku minta maaf merepoti ibu, saya belum bisa membahagiakan ibu," ucap Nurul menirukan ucapan Fitria.
Sumber: