PDI-P Bantah Adanya Narasi Besar karena Jokowi

PDI-P Bantah Adanya Narasi Besar karena Jokowi

Wakil Ketua DPC PDI-P Kabupaten Malang Abdul Qodir. -Biro Malang Raya-

MALANG, MEMORANDUM - Beredarnya narasi yang beredar di luaran, bahwa PDI-P sakit hati dan harus berterima kasih pada Joko Widodo. 

Hal tersebut dibantah secara langsung Wakil Ketua DPC PDI-P Kabupaten Malang Abdul Qodir alias Adeng, saat berlangsungnya rapat konsolidasi pemenangan pasangan Ganjar Pranowo- Mahfud MD beberapa waktu lalu.

"Mohon maaf jika ada narasi bahwa PDI Perjuangan sakit hati dan harus berterima kasih kepada sosok Jokowi. Hal itu secara tegas saya bantah dan tidak benar adanya," ungkap, Adeng, Jumat, 27 Oktober 2023.

BACA JUGA:Pileg 2024, PDI-P Kabupaten Malang Optimistis Raih 19 Kursi

BACA JUGA:PDI-P Kabupaten Malang Konsolidasi, Bekali Caleg Menangkan Pemilu

Adeng menjelaskan, sosok Jokowi menjadi presiden ada yang membangun, pondasinya yakni PDI Perjuangan. 

Dia dilirik jadi pemimpin supaya naik tingkat menjadi Presiden, di awali menjadi wali kota terlebih dahulu. Hal itu tidak bisa dipungkiri karena fakta sejarah, bahwa Pemilu 2014 tidak berbarengan dengan Pemilu Presiden. Saat itu PDI Perjuangan untuk mengantarkan, satu calon presiden hanya butuh sekian persen kekurangan saja.

BACA JUGA:Pemilu 2024, PDI-P Yakin Kuasai Malang Raya

BACA JUGA:PDI-P Belum Tetapkan Nama Capres-Cawapres dalam Pilres 2024

PDI Perjuangan sangat memungkinkan mengusung Ibu Megawati Soekarno Putri maju di pilpres, karena usianya saat itu masih 60 tahun. Namun berkat  jiwa kenegarawaan ketua umum (ketum) tiket untuk maju di pilpres tidak digunakan untuk kepentingan pribadi.

"Karena kepentingan bangsa dan negara, sehingga tiket pencapresan diberikan kepada kader terbaiknya saat itu yang bernama Joko Widodo," kata, Adeng.

BACA JUGA:Proses PAW PDI-P Kabupaten Malang Tunggu SK Pemberhentian Gubernur

Adeng menyatakan sangat kecewa pada sikap Jokowi saat ini, sehingga pemikirannya sudah berubah. Logis jika saat ini ada kader partai yang membesarkan nama Jokowi tersinggung, kecewa, dan lain sebagainya.

"Meski kita rasa kecewa itu ada, atas sikap Jokowi saat ini, namun karena kesabaran revolusioner yang ditanamkan Ibu Megawati Soekarno Putri kepada kami anak-anaknya ideologisnya, hingga sampai saat ini kami masih mengawal kader partai yang bernama Joko Widodo," imbuhnya.

Sumber: