Kreatif dan Inovatif, Mahasiswa UPNVJT Ciptakan Camilan Sehat dan Berbudaya
Kreasis makanan sehat ala mahasiswa UPN--
SURABAYA, MEMORANDUM - Bisnis FnB (food and beverage) banyak digandrungi oleh generasi muda seperti halnya mahasiswa. Selain karena menggiurkan, konsumennya pun mudah didapatkan karena kecenderungan masyarakat Indonesia sendiri sangat gemar makan dan minum. Apalagi jika produk tersebut sedang booming di medsos.
Inilah yang sedang dilakukan oleh beberapa mahasiswa yang sedang berkuliah di kampus UPN, Surabaya. Mereka menggeluti bisnis FnB dengan membuat produk camilan sehat atau healthy snack dengan bahan dasar labu kuning, daun stevia serta tepung mocaf yang ia beri nama brand WiLA.
Febby Dzurrotul Amaliyah bersama timnya Selfi Nasrul Rosydha, Nanda Nur Waliidah, Nilna Fauza Ulul Rosyida, dan Nadhif Risqi Athallah membuat bisnis FnB yang mana produk yang dihasilkan adalah wingko yang berbahan dasar labu kuning dengan pemanis daun stevia sebagai pengganti gula dan juga tepung mocaf. Brand WiLA ini juga memiliki tagline "Sehat dan Berbudaya".
"Sehatnya karena bahan baku dari Wila ini adalah labu kuning yang tinggi akan pro vit A, antioksidan dan kaya akan serat. Dan gula yang kita pakai adalah gula daun stevia. Bukan gula yang dipakai pada umumnya. Gula daun stevia di klaim lebih sehat, dan juga aman untuk dikonsumsi bagi orang yang terkena obesitas, penderita diabetes mellitus tipe 2 maupun yang sedang melakukan diet. Dan WiLA sendiri sudah melakukan uji gizi di Lab UGM Yogyakarta dan juga di kampus kami sendiri Lab UPN “Veteran” Jawa Timur" ucapnya.
BACA JUGA:Mahasiswa Modul Nusantara UPN “Veteran” Jawa Timur Kunjungi Candi Brahu Mojokerto
Tepung yang digunakan pada produk WiLA ini adalah tepung mocaf yang berbahan dasar dari hasil fermentasi singkong. Yang mana wingko yang dihasilkan lebih tinggi serat dan rendah kalori dibandingkan dengan menggunakan tepung terigu.
"Wingko kami memiliki rasa yang khas dan juga unik, aroma khas dan juga lebih chewy. Yang pasti akan ada rasa labunya yang menjadi ciri khas wingko ini," ucap mahasiswa UPN ini.
Selain itu maksud dari berbudaya sendiri itu, bahwa ia dan tim mengangkat salah satu budaya yang ada di Indonesia. Yakni dari Kabupaten Lamongan yang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Indonesia.
"Wingko ini kan berasal dari Lamongan juga. Jadi kami mengangkat budaya Lamongan yang kami taruh di media sosial kami, yang mana kami memberikan edukasi-edukasi terkait dengan budaya Lamongan disitu," bebernya.
BACA JUGA:UPN Veteran Jatim Kukuhkan Professor Bidang Pengolahan Air Minum
Dalam produk Wila yang dibeli, setiap kotaknya terdapat scan barcode yang langsung mengarah ke edukasi Wila. "Jadi budaya Lamongan yang ditampilkan itu ada artikel budaya, edukasi terkait tradisi lamongan, tari-tarian, dan video-video lainnya yang mengarah ke edukasi budaya," ucapnya.
Selanjutnya bahwa ia memilih berbisnis Wingko WiLA ini karena bahan baku labu kuning yang ada di Kabupaten Lamongan sangatlah melimpah. Labu kuning merupakan salah satu komoditas hasil tani yang melimpah di Kabupaten Lamongan yang apabila pada saat panen raya tiba harga jualnya sangat rendah di pasaran. Yakni mulai dari Rp 2.500 sampai dengan Rp 4.000 saja per kilogram nya.
Untuk harga WiLA sendiri, per kotak Rp 15.000,- dengan isi 5 buah yang mana dapat dibeli dan di pesan di Shopee. Selain itu bisa juga menggunakan sistem PO melalui form di Instagram serta medsos yang lain. "Sementara itu untuk pemesanan offline biasanya kami pasarkan di kampus, open both di beberapa event dan juga bekerjasama dengan beberapa stakeholder," ujarnya.
Sementara itu bagian Finance WiLA, Nanda Mirrotul Waliidah menambahkan bahwa produknya adalah hasil dari inovasi. Ia pun mengungkapkan bahwa produknya juga sudah lolos PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) dan mendapatkan dana dari pemerintah dan tim WiLA akan mengalokasikan dana serta memanfaatkannya se-efisien dan se-efektif mungkin supaya penjualan dan edukasi dapat berjalan maksimal sesuai rencana.
WiLA selama beberapa bulan terakhir ini aktif engikuti banyak kegiatan untuk penjualan “Kami mengikuti event kebudayaan sekaligus open both di Sambitan, Tulungagung, mengikuti event Shopee 8.8 dan 9.9, lalu kami juga melakukan kolaborasi bersama Creative Advertising UPN Jatim, menjadi sponsorship sekaligus open both di GI9ANTIC atau Galeri Investasi Anniversry 2023 serta mengikuti pameran produk di Solo yang membuat penjualan produk kami meningkat signifikan semakin mendapatkan atensi pubik. Dan tak lupa, kami juga rutin melakukan PO setiap seminggu sekali," ucapnya.
"Harapannya bukan hanya sekedar mengikuti event PKM saja, namun WiLA juga bisa sustain nantinya sebagai usaha yang produknya selalu di butuhkan dan diminati oleh target pasar kami," lanjutnya.
Tak hanya berhenti disini. PKM yang ia mulai dengan timnya ini masih mempunyai harapan besar untuk bisa lolos di Pimnas (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) yang akan diujikan di tingkat Nasional sebagai pemacu agar tim WiLA makin bersemangat dalam melakukan kegiatan WiLA.
Febby pun menambahkan bahwa ia ingin nantinya Wila bisa menjadi produk yang selalu melakukan inovasi dan upgrade supaya WiLA bisa semakin menjangkau banyak target pasar.
"Kami juga sudah merencanakan beberapa upgrade produk WiLA yaitu WiLA Chips dan dan variasi rasa WiLA untuk memperluas target market WiLA. Dan tak hanya berdampak ke bisnis WiLA saja. Akan tetapi kami juga berencana untuk merekrut SDM atau tenaga kerja WiLA dari ibu-ibu janda di daerah Lamongan untuk meningkatkan taraf kualitas hidup dan memberi tambahan pendapatan kepada mereka. Dikarenakan masih massif terjadi diskriminasi terhadap janda yag ada di beberapa daerah di Lamongan. Dan minta doanya kami juga sangat ingin memperluas pasar sampai ke luar negeri" ungkap Febby.(rid)
Sumber: