Komnas HAM Jatim Soroti Kasus Pencolokan Bocah SD di Gresik, Terduga Pelaku Harus di MRI dan Tes Lie Detector
Ketua Komnas Perlindungan Anak Jawa Timur Febri Kurniawan Pikulun menunjukkan tes visum psikolog di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jatim. --
"Meski ada tanda-tanda trauma tapi kemampuan berpikir SA tidak mengalami penurunan. Karena SA tergolong very superior. SA bila merasa tertekan atau merasa terintimidasi, hanya menjawab pertanyaan dengan mengatakan lupa atau tidak tahu," beber Febri.
Hasil pemeriksaan psikologi itu juga merekomendasikan agar kasus ini tetap harus diusut. Meskipun orang tua khawatir penglihatan SA terganggu, namun kenyataannya baik-baik saja, tetap perlu ditindak lanjuti. Kasus ini telah membuat kondisi psikologis SA dan orangtua terguncang.
"Seharusnya terduga pelaku segera diinterogasi Kalau perlu dites psikolognya di Rumah Sakit Bhayangkara dan pemeriksaan MRI di rumah sakit lain lagi. Jika perlu lagi, ketika diinterogasi dipantau menggunakan alat lie detektor. Alat itu bisa mengetahui pelaku berbohong atau tidak," ucap Febri. (rio)
Sumber: