Lagi Booming, Penjualan Sepeda Listrik di Surabaya Meningkat

Lagi Booming, Penjualan Sepeda Listrik di Surabaya Meningkat

Salah satu toko yang menjual sepeda listrik di Jalan Pasar Turi.-Farid-

Surabaya, Memorandum - Boomingnya sepada listrik membuat masyarakat tertarik untuk membeli. Selain harganya yang terjangkau, mulai dari harga 3 juta, pembeli pun tak perlu repot-repot untuk mengayuh sepeda.

Seperti yang dikatakan Herlina, Pemilik Toko Aneka Sepeda Jalan Pasar Turi samping PMK, bahawa harga yang cukup murah dan memang sedang booming membuat penjualan sepeda listrik meningkat.

"Penjualannya bagus ya untuk sepeda listrik, karena lagi booming ya daripada sepeda angin biasa," katanya saat dikonfirmasi Memorandum, Senin 2 Oktober 2023.

Dari yang ia tahu, kebanyakan pelanggan yang membeli sepeda listrik di tokonya untuk membelikan orang tua.

"Kebanyakan untuk orang tua, ibu. Soalnya pakai motor kan takut, ini kan sama kayak sepeda biasa. Cuma tidak pakai ongkel (kayuh)," ucapnya.

Untuk membeli sepeda listrik ini tidak ada surat-surat seperti halnya motor listrik yang wajib ada STNK dan BPKB.

"Cuma belum ada peraturan seperti itu (surat sepeda listrik), cuma untuk motor listrik bisa dibuatkan STNK-nya," ucapnya.

Sebagai pemilik toko, ia juga melakukan imbauan agar jangan menggunakan sepeda listrik di jalan raya atau jalan besar. Kalau bisa digunakan di pinggir-pinggir jalan atau di jalan perumahan.

"Kalau bisa jangan jalan di tengah kota," ungkapnya.

Penggunaan sepeda listrik ini menurutnya tidak berbahaya. Ia membandingkan dengan negara maju seperti China yang dianjurkan menggunakan sepeda listrik.

"Soalnya untuk menghemat subsidi BBM dari pemerintah. Tapi yang pakai orang dewasa, jangan anak-anak," bebernya.

Di sisi lain, kebanyakan anak-anak yang menggunakan sepeda listrik itu mereka bawa dari tempat penyewaan sepeda listrik.

Yang menjadi masalah jika sepeda listrik ini dipakai untuk anak-anak. Karena anak-anak banyak yang tidak mengerti haluan asal belok, asal motong jalan.

"Kalau dewasa tidak berbahaya karena mereka mengerti haluan, kalau anak-anak kan masih belum tahu," pungkasnya.(rid)

Sumber: