Cegah Aksi Bunuh Diri, Masyarakat Perlu Peka dan Mengenal Prinsip Psychological First Aid

Cegah Aksi Bunuh Diri, Masyarakat Perlu Peka dan Mengenal Prinsip Psychological First Aid

Nurul Qomariah--

"Saat ada orang yang menyampaikan kesulitan kepada kita hendaknya kita mendengarkan terlebih dulu. Jika tidak bisa membantu, maka hubungkan dengan pihak-pihak yang bisa membantu," saran Rya.

 

Lebih lanjut Rya memaparkan, mencegah terjadinya tindakan bunuh diri dapat dimulai dari sendiri. Menyadari bahwa setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan serta kerumitannya masing-masing membuat individu tidak mudah melabeli orang lain.

 

"Perlu bagi diri sendiri untuk menyadari batasan diri dan bergerak mencari bantuan jika membutuhkan. Mengunjungi profesional seperti dokter, psikolog maupun psikiater bukanlah aib," bebernya.

 

Selain itu, masyarakat juga perlu mengenal prinsip dari Psychological First Aid atau bantuan awal psikologis yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Yakni konsep 3L atau look, listen, dan link.

 

"Lihat dan amati (look) kondisi orang di sekitar kita apakah ada perubahan drastis seperti menjadi pendiam, menarik diri dari lingkungan sosial, mudah sensitif terhadap hal-hal kecil atau menghindari hal-hal yang selama ini disukai," jelas Rya.

 

Kemudian dengarkan (listen). Artinya, menjadi penting untuk mendengarkan apa yang menjadi keluhannya, kesulitannya dan segala emosi yang dirasakan.

 

Masyarakat juga diharap dapat menahan dan mengendalikan diri untuk menghakimi dan memberikan komentar negatif. Jika tidak bisa memberikan bantuan karena merasa bukan kapasitasnya, maka hubungkan (link) dengan pihak-pihak yang dapat membantu.

 

"Masyarakat perlu untuk mengetahui nomor-nomor darurat yang bisa dihubungi dalam kondisi mendesak seperti Call Center 112, Layanan Sejiwa 119 ext. 8 atau menghubungkan ke puskesmas terdekat," pungkas perempuan berhijab ini. (bin/fer)

Sumber: