Berkat Informasi Pameran Umrah Memorandum, Renazkia Travel Closing Lebih Cepat

Berkat Informasi Pameran Umrah Memorandum, Renazkia Travel Closing Lebih Cepat

Direktur Operasional Renazkia Travel Edi Hermanto (tengah) berfoto bersama pimpinan Memorandum di pameran umrah Memorandum Holiday Expo 2023 di Royal Plaza.--

Surabaya, Memorandum - Untuk pameran umrah kali ini Renazkia memberikan paket harga pertemanan dengan menawarkan harga standar sesuai dengan acuan dari pemerintah. Karena itu kembali lagi bahwa harga mempengaruhi fasilitas.

"Kata orang Jawa onok rego, onok rupo (ada harga ada rupa). Kalau dengan harga plus yang memadai akan ada fasilitas lebih yang ditawarkan," ujar Direktur Operasional Renazkia Travel Edi Hermanto.

Edi mengungkapkan, pada hari keempat  pameran, alhamdulillah ada efek dan dibaca informasi pameran oleh beberapa grup Renazkia di daerah. Bukan tempat closing, melainkan keberadaan travel-travel resmi di pameran ini di Surabaya. 

"Alhamdulillah dari pemberangkatan sudah ditutup hari dengan jumlah 50 jemaah untuk pemberangkat di tanggal 28 September, dan 20 Oktober sebanyak 35 jemaah, dan 30 jemaah di bulan November sudah closing," ungkap Edi.

Edi menegaskan, ini berkat informasi juga dengan keberadaan Reznakia ikut pameran Memorandum Umrah Holiday Expo 2023. Jadi jelas pameran kali ini membawa impact tersendiri. 

Edi memberikan masukan kepada bagi pengunjung pameran yang belum pernah umrah ke tanah suci, langkah yang pertama adalah kenali dulu travel-nya, kenali paketnya, dibaca trayeknya dengan baik, kalau tidak mengerti lebih baik tanyakan bagaimana. 

"Jadi tidak ngomong tentang travel saya. Karena keberadaan saya di sini (pameran) lebih ke arah edukasi. Kalau masalah closing adalah rezeki karena travel mempunyai rezeki masing-masing. Jadi pesan saya tanyakan saja ke travel yang diinginkan bagaimana cara membaca klien, sehingga nantinya akan terjalin komunikasi. Jangan lihat oh ini murah ya, tapi lupa menanyakan fasilitasnya," tukasnya.

Menutut Edi, sebagian warga Indonesia hanya melihat harga murah, namun tidak melihat fasilitasnya apa. Dia mencontohkan, punya mobil tahun 90-an. Ada temannya juga punya mobil keluaran terbaru, dan ada temannya yang juga punya mobil keluaran terbaru. Kemudian jalan bareng, kira-kira mobil tersebut kembalinya bareng atau tidak? 

Pasti nyampainya sama, perjalanannya sama. Yang membedakan fasilitas dan kenyamanan. Mobil pertama dapat fasilitas selimut, mobil yang kedua dapat gambar dan televisi, dan mobil ketiga dapat AC. "Tapi kenyamanan dan fasilitas berbeda yang diperoleh," pungkas Edi. (rio/fer)

Sumber: