Pesta Narkoba di Hotel, Pengamat: Polisi Punya Data Intelejen Peta Peredaran
Roniko Putra--
Surabaya, Memorandum - Peredaran gelap narkoba secara masif terus menyasar masyarakat. Tren pesta dan transaksi barang haram ini pun semakin merajalela. Misalnya, praktik memakai sabu serta ineks di tempat yang aman, nyaman, dan privasi seperti di hotel atau apartemen.
Menilik hal ini, pengamat hukum Roniko Putra SH MH berpandangan bahwa sudah menjadi naluri bagi pelaku kejahatan untuk menyembunyikan aksi kejahatanya. Termasuk dalam hal penyalahgunaan narkoba.
"Nah, salah satu upaya pelaku penyalahgunaan narkotika agar dapat melancarkan aksinya tanpa ketahuan adalah dengan memakai narkoba di ruang-ruang privasi seperti hotel," ucap Roniko, Kamis (14/9/2023).
Hal tersebut pun dibuktikan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya pada Rabu (13/9/2023) kemarin. Petugas gabungan menggerebek sebuah hotel di Jalan Kapasari dan berhasil mengamankan 10 orang positif narkoba. Hal ini menunjukkan bahwa narkoba masih masif beredar di hotel maupun apartemen.
Meski demikian, Roni menambahkan bahwa ruang privasi bukan hal yang akan menghalangi aparat untuk terus melakukan pemberantasan terhadap penyalahgunaan narkotika.
Meski hotel atau apartemen memiliki SOP untuk merahasiakan identitas dari tamu, namun aparat memiliki wewenang penuh untuk melakukan penyelidikan asalkan dengan dasar yang jelas. Seperti mengantongi surat perintah dan demi kepentingan penegakan hukum.
"Kendati ruang privasi dianggap aman bagi para pecandu, namun polisi tentu punya data intelejen peta peredaran narkoba dari BNN atau dari pengembangan perkara yg ditangani. Dengan demikian tidak sulit bagi kepolisian meski dalam ruang-ruang privasi," jelas Roniko.
Diakui co-founder Ras Law Firm ini, guna mengatasi masalah ini tidak bisa hanya sekadar menangkap para pelaku, namun tindakan pencegahan juga sangat penting. Misalnya, pengawasan ketat dari orang tua.
"Untuk memberantas hal ini, juga diperlukan kerja sama kepolisian dengan pihak-pihak perhotelan untuk melakukan screening terhadap tamu dan barang bawaanya. Hal itu bisa dilakukan pada saat timing tertentu seperti momentum nataru," pungkas Roniko. (bin/fer)
Sumber: