Gebyar Hari Aksara, Pemdes Kedungsumur Gelar Pawai Budaya Legenda Cerita Rakyat
Kepala Desa, Forkopimka dan salah satu anggota DPRD Sidoarjo foto bersama dengan salah satu regu peserta.--
Sidoarjo, Memorandum - Dalam memperingati Hari Aksara Internasional, Pemerintah Desa Kedungsumur, Kecamatan Krembung, Sidoarjo menggelar pawai budaya dan legenda rakyat nusantara, Minggu (10/09). Tidak hanya itu, dalam pawai budaya ini, 14 regu dari tiap-tiap RT yang ada di Desa Kedungsumur, masing - masing memperagakan teaterikal drama kolosal tentang legenda asal asul cerita rakyat.
Seperti asal-usul Reog Ponorogo, asal-usul Gunung Arjuno, asal-usul legenda Nyi Roro Kidul dan asal-usul legenda cerita rakyat lainnya.
Dari pantauan Memorandum, acara pawai budaya ini dimulai sejak pukul 8 pagi. Dengan start dan finish di pendopo balai desa. Setiap regu atau tiap RT menampilkan kreasi karnaval masing - masing yang menggunakan kostum adat kolosal, dengan mengangkat tema sesuai cerita legenda yang diperankan.
Sebelum pawai mengelilingi rute, tiap regu menampilkan teaterikal drama kolosal di hadapan tamu undangan. Setelah mempergakan adegan mulai dari awal cerita hingga selesai, tiap regu kemudian melakukan pawai keliling menyusuri rute yang ditentukan untuk dilakukan penilaian oleh dewan juri.
Sejumlah tamu undangan dan masyarakat yang hadir, tampak menikmati adegan drama kolosal ini. Jajaran Forkopimka Krembung yang hadir turut menikmati pagelaran gebyar hari aksara ini. Tampak juga salah satu anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo, turut menikmati pagelaran puncak hari aksara ini.
Kepala Desa Kedungsumur, Muntolip mengatakan, hari Aksara ini menjadi momentum bangkitnya kembali aksara Jawa. Dan harus bisa survive dan lestari serta dapat bisa hadir di ranah digital seperti saat ini. Desa Kedungsumur yang dinilai sebagai desa yang masyarakatnya cinta budaya, adalah bagian dari gerakan untuk melestarikan budaya Jawa di ranah digital.
"Saya harap dengan adanya kegiatan ini, masyarakat Kedungsumur untuk terus melestarikan budaya meski di era digital seperti saat ini," ujar Muntolib.(pri/fin/jok/epe)
Sumber: