Pacu Produktivitas UMKM, Wali Kota Sutiaji Ajak Gunakan Produk Dalam Negeri

Pacu Produktivitas UMKM, Wali Kota Sutiaji Ajak Gunakan Produk Dalam Negeri

Jakarta, Memorandum.co.id -  Wali Kota Malang Drs H Sutiaji berupaya menguatkan strategi dan jejaring untuk memasarkan produk UMKM Kota Malang. Diyakini, produk lokal Kota Malang mampu bersaing dan menembus pasar yang lebih luas. Ini dilakukan dengan menghadiri acara ‘Temu Bisnis Tahap VI Indonesia Catalogue Expo and Forum’ (ICEF) di Jakarta Internasional Expo, Kamis (3/8). Di event ini, selain mengikuti diskusi Wali Kota Sutiaji dan ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah(Dekranasda) Kota Malang Widyawati Sutiaji mempelajari perkembangan produk dalam negeri atau UMKM dari daerah lain untuk mempelajari strategi pemasarannya. Wali Kota Sutiaji menyebutkan Kota Malang memiliki potensi luar biasa yang saling mempengaruhi satu sama lain. Seperti, even Malang Flower Carnival, selain mendongkrak sektor pariwisata juga ada produk UMKM lokal yang ditampilkan. “Kota Malang ini punya potensi luar biasa, MFC kemarin bisa jadi contoh, pengenalan sektor pariwisata tapi juga UMKM nya, ya dari apa yang dipakai kan merupakan produk UMKM lokal kita. Harapannya tentu sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, artinya satu even bisa mengangkat banyak sektor” ujarnya. Diharapkan, katalog lokal dan Jatim Bejo dapat terus dimaksimalkan. Potensi katalog lokal dan Jatim Bejo dalam mewadahi UMKM sampai saat ini terbukti efektif dan tingkat transaksi Jatim Bejo Kota Malang merupakan yang tertinggi di Jawa Timur. Hanya saja, menurut Sutiaji sektor-sektor dalam UMKM ini belum merata pertumbuhannya. Sampai saat ini, yang tertinggi tetap sektor olahan makanan atau usaha catering. Inilah yang membuat dirinya untuk hadir dan mengikuti kegiatan ini dan berharap nantinya menjadi referensi dalam membuat kebijakan terkait UMKM. “Untuk terus mengembangkan ini, kebijakan kan sudah ada. Ada katalog lokal, ada Jatim Bejo, dan semuanya positif untuk UMKM, bahkan di Jatim Bejo transaksi kita tertinggi, hanya kekurangannya belum merata masih dominan usaha makanan (catering), makanya perlu kita dalami terus agar kedepan pertumbuhan UMKM di semua sektor harus merata sehingga perlu kebijakan yang tepat,” urainya. Terkait langkah strategis yang perlu dilakukan, Sutiaji mengatakan penggunaan produk dalam negeri merupakan kebijakan pemerintah pusat, sehingga harus dapat diimplementasikan di daerah. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah memberi contoh, dan yang kedua adalah menarik minat masyarakat sehingga percaya dengan kualitas produk dalam negeri. “Kita perlu mensukseskan apa yang jadi kebijakan pemerintah pusat terkait belanja produk dalam negeri, intinya daerah harus mendukung dan terimplementasi dengan baik. Ya tentu sebelum bicara kebijakan, perlu ada contoh, ini saya pakai batik, celana dan sepatu lokal, untuk itu saya mengajak ‘Ayo Gunakan Produk Dalam Negeri’,” katanya. Upaya kedua, menurutnya tentu mindset masyarakat harus dirubah agar lebih mencintai produk lokal yang juga berkualitas. “Saya kira kualitas produk dalam negeri bisa bersaing dengan produk luar negeri, maka disini perlu banyak penguatan, dari sisi kebijakan maka perlu kolaborasi, sosialisasi dan publikasi kepada masyarakat, dari sisi pelaku usaha maka perlu menguatkan strategi pemasaran dan branding-nya,” jelasnya. Upaya ini sejalan dengan misi Sutiaji yang sangat getol memacu produktivitas UMKM lokal di Kota Malang. Sebelumnya, juga menghadiri ‘Indonesia Fair’ di Kota Beijing beberapa waktu lalu. Bahkan, saat itu produk UMKM Kota Malang mendapat apresiasi langsung dari Dubes RI untuk Tiongkok. (hms/ari)

Sumber: