Peringati Hari Lahir Pancasila, UB Gelar Kirab Kebangsaan Hingga Talkshow
Malang, Memorandum.co.id - Memperingati bulan Pancasila, Universitas Brawijaya (UB) Malang gelar beragam acara. Mulai lomba essay, talk show, doa bersama, dan kirab kebangsaan, di Gedung Widyaloka UB, Selasa (20/06/23). Diinisiasi Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa, Dr. Setiawan Noerdajasakti SH MH. Mengambil tema 'Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global', sub tema 'Aktualisasi Pancasila, Energi Pertumbuhan Indonesia' "Ini sekaligus menunjukkan, bahwa UB sebagai kampus Pancasila. Sejak awal masuk UB, para mahasiswa sudah ditanamkan nilai-nilai tersebut," terang Warek III UB, Selasa (20/06/23). Lomba essay, kata dia, dimulai sejak pagi. Diikuti 10 finalis dari 69 peserta dari seluruh Indonesia. Mulai dari Aceh, Medan, Jakarta, Bandung, dan Sulawesi. Dilanjutkan acara talkshow, narasumber Sri Untari Bisowarno (Anggota DPRD Jatim), Pastor Antonius Benny S (Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP), Mustaba Hamdi (Executive Director at Wahid Foundation), dan Rachmat Kriyantono (Guru Besar Ilmu Humas UB), serta moderator Riyanto. Dilanjutkan dengan kirab kebangsaan dengan start - finish di Gedung Widyaloka. Diikuti Marching Band, Golf Car Rektor, Becak Unitantri, Soundsystem, Pagar Nusa, Banjari, Perwakilan 18 Fakultas, Becak Homeband & Fordimapelar, Perwakilan UKM lain, dan Bendi Putra Putri Brawijaya. Sementara itu, Rektor UB, Prof Widodo SSi MSi PhD menjelaskan, peringatan hari lahir Pancasila, agar pemahaman mahasiswa terhadap Pancasila tidak luntur oleh zaman. Seiring dengan perkembangan teknologi digital, dan budaya barat yang masuk. “Kita ingin menyuarakan dan memberikan climate culture. Agar generasi muda berikutnya, yakni mahasiswa UB, dapat memahami dan bertindak, bersikap tentang Pancasila tersebut,” jelasnya. Ia menambahkan, generasi muda menjadi agen bagi Indonesia. Diharapkan, dapat mengenalkan Pancasila ke masyarakat internasional. Salah satu pilar, untuk perubahan dan peradaban global. “Pancasila bisa menjadi cara pandang hidup. Menjadi pilar utama dalam membangun peradaban Indonesia. Karena Pancasila ini lengkap. Ada unsur kemanusiaannya, demokrasi dan sangat kontekstual dengan perkembangan peradaban manusia masa kini,” lanjutnya. (edr/gus)
Sumber: